News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bom Mark 84 Buatan AS Digunakan Israel dalam Pembunuhan Hassan Nasrallah

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat memeriksa puing-puing di lokasi serangan Israel semalam terhadap sebuah apotek di desa Akbiyeh, Lebanon selatan, pada 24 September 2024. - Israel mengumumkan puluhan serangan udara baru terhadap benteng Hizbullah di Lebanon pada 24 September, sehari setelah 492 orang, termasuk 35 anak-anak, tewas dalam pemboman paling mematikan sejak perang yang menghancurkan pada tahun 2006. (Photo by Mahmoud ZAYYAT / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel di Beirut pada hari Jumat (27/9/2024) menewaskan komandan Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

Ketua Subkomite Angkatan Bersenjata Senat, Mark Kelly mengungkapkan sesuatu yang cukup mengejutkan terkait serangan Israel yang menewaskan Nasrallah ini.

Menurut Kelly, Israel menggunakan bom berpemandu buatan Amerika dalam serangan tersebut.

"Kami melihat lebih banyak penggunaan amunisi berpemandu, JDAM, dan kami terus menyediakan senjata tersebut," kata Kelly, menggunakan singkatan yang merupakan singkatan dari Joint Direct Attack Munitions, dikutip dari Arab News.

Kelly mengungkapkan Israel menggunakan bom seri Mark 84 seberat 2.000 pon (900 kg).

"Bom seberat 2.000 pon yang digunakan, itu adalah bom seri Mark 84, untuk menghabisi Nasrallah," katanya.

Sebagai informasi, JDAM adalah bom yang memiliki sistem pemandu GPS menjadi senjata berpemandu.

Sementara itu, kabar tewasnya Nasrallah dikonfirmasi oleh Hizbullah pada Sabtu.

"Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang agung dan syahid abadi yang dipimpinnya selama sekitar 30 tahun," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New Arab.

Penyataan Hizbullah ini baru dikonfirmasi beberapa jam setelah klaim Israel.

Meski begitu, Hizbullah berjanji tetap akan melanjutkan perang suci melawan musuh dan mendukung Palestina.

Baca juga: Hassan Nasrallah Tewas, Warga Palestina: Kami Berduka, Kehilangan Sosok Pendukung Hebat

Respons AS atas Kematian Hasan Nasrallah

Presiden AS Joe Biden menganggap pembunuhan Nasrallah sebagai "ukuran keadilan bagi banyak korbannya, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan warga sipil Lebanon.”

Dengan tegas, Biden terus mendukung Israel.

"Ini hak Israel untuk membela diri terhadap Hizbullah, Hamas, Houthi, dan kelompok teroris lain yang didukung Iran," tegas Biden.

2 Komandan Hizbullah Lainnya Terbunuh dalam Serangan Israel

Setelah membunuh Nasrallah, Israel juga membunuh 2 komandan Hizbullah lainnya.

Adapun 2 komandan tersebut yaitu Wakil kepala Dewan Pusat Hizbullah, Nabil Qaouk dan juga Ali Karaki.

Israel mengklaim Karaki tewas dalam serangan udara yang menargetkan kompleks bawah tanah di Beirut tempat Nasrallah bersembunyi.

Sementara Nabil Qaouk kehilangan nyawanya dalam serangan yang menargetkan sekitar Chiyah di Beirut selatan pada Sabtu (28/9/2024).

Tewasnya Qaouk merupakan kematian pemimpin senior Hizbullah ketujuh akibat serangan Israel dalam waktu kurang dari seminggu, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Israel Terus Serang Lebanon

Setelah serangan yang menewaskan beberapa komandan Hizbullah, Israel tak gentar menyerang Lebanon.

Pada hari Minggu (29/9/2024), Israel mengklaim telah membombardir target-target Hizbullah di Lebanon dan menyerang Yaman.

Pertama Israel menyerang dekat kota utama selatan Sidon, dikutip dari Al-Arabiya.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan korban awal mencapai 24 orang tewas dan 29 orang terluka.

Kemudian Israel melancarkan serangan di wilayah Baalbek-Hemel di Lebanon timur.

Serangan ini menewaskan 21 orang dan melukai 47 orang.

Tak sampai di situ, Israel juga menyerang Joub Jenin di wilayah Bekaa yang menewaskan 4 orang.

Jumlah total korban tewas akibat serangan Lebanon pada hari Minggu sebanyak 50 orang.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait ASHassan Nasrallah dan Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini