Dalam pernyataan yang dipublikasikan di akun Al Masira X/Twitter, juru bicara visual Houthi Mohammad Abdul Salam mengatakan, “Agresi Zionis yang didukung Amerika dikutuk, dikecam dan ditolak serta tidak dapat mempengaruhi keinginan rakyat Yaman."
"Apa yang dikonfirmasi oleh rakyat Yaman dalam jutaan demonstrasi mingguan mereka adalah bahwa mereka tidak akan meninggalkan Gaza dan Lebanon,” ujar Mohammad Abdul Salam seperti dikutip FReuters.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan pembangkit listrik dan tangki bahan bakar.
Kepala Staf Umum IDF Herzi Halevi mengatakan, IDF tahu cara menjangkau sasaran militer Houthi yang sangat jauh dari Israel.
"Kami tahu cara menjangkau lebih jauh lagi, dan kami tahu cara menyerang di sana dengan tepat," ujarnya.
“Saya melihat porosnya, yang dipimpin oleh Iran, dengan Hizbullah sebagai faktor sentralnya,” lanjutnya,
“Hizbullah telah terpukul sangat keras dalam sebulan terakhir, dua minggu terakhir, dan tiga hari terakhir, mereka telah kehilangan akal sehatnya, dan kita harus terus memukul Hizbullah dengan keras. Ini adalah fokus utama, dan kami juga harus menyesuaikan alat kami untuk tempat lain."
Sampaikan Selamat ke Pilot Jet Tempur IDF
Pasca serangan ke Yaman, Kepala Angkatan Udara IDF Tomer Bar, Kepala Staf IDF Letjen. Herzi Halevi, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengucapkan selamat kepada para pilot jet tempurnya atas keberhasilan mereka melancarkan misi militer Israel.
Dia bersumpah bahwa pasukan Israel akan menyerang musuh mana pun yang terus mengganggu negara Yahudi tersebut.
Gallant mengatakan Israel memilih untuk tidak membuka yang baru di garis depan perang, namun hal itu juga tidak akan memberikan dampak buruk bagi pihak lain.
Pernyataan perusahaan minyak Yaman
Al Masirah melaporkan bahwa Perusahaan Minyak Yaman mengeluarkan pernyataan yang meyakinkan warga bahwa semua tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil, menekankan bahwa pasokan di semua wilayah yang mereka kendalikan sepenuhnya stabil.
Perusahaan tersebut memperingatkan agar tidak menimbulkan krisis minyak baru di ibu kota, Sana'a, dan provinsi lainnya, dengan menjelaskan bahwa perusahaan sebelumnya telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keadaan darurat apa pun.
IDF mengatakan badan intelijennya memilih target berdasarkan lokasi pengiriman senjata Iran ke Houthi, mencampurkan lokasi sipil dengan penggunaan militer untuk kemudian menyerang Israel.
IDF menambahkan bahwa Houthi telah menyerang Israel selama setahun terakhir, tidak hanya sebulan terakhir ini.