News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pentagon Kirim Ribuan Personel ke Timur Tengah, Sehari setelah Biden Berkata Tak Akan Tambah Pasukan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILE) Presiden AS Joe Biden melambaikan tangan saat meninggalkan gedung setelah berpidato dalam konferensi pers pada penutupan KTT NATO ke-75 di Walter E. Washington Convention Center di Washington, DC pada 11 Juli 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Pentagon mengumumkan akan mengirim "beberapa ribu" personel AS ke Timur Tengah, hanya sehari setelah Presiden Joe Biden berjanji tidak akan mengirim pasukan tempur ke wilayah tersebut.

Dilansir Associated Press, dalam jumpa pers pada Senin (30/9/2024), juru bicara Pentagon, Sabrina Singh mengatakan, pasukan tersebut dikerahkan untuk meningkatkan keamanan dan membela Israel, jika diperlukan.

Sebelumnya pada Minggu, Biden dengan tegas menjawab "tidak" ketika ditanya wartawan apakah ia berencana untuk mengerahkan pasukan tempur tambahan ke Timur Tengah.

Awalnya Dimaksudkan untuk Rotasi

Selain personel, Pentagon akan menempatkan beberapa skuadron pesawat tempur, melengkapi F-15, F-16, A-10, dan F-22 yang sudah ditempatkan di kawasan tersebut sebelumnya.

Mengutip Fox News, pesawat-pesawat tempur itu awalnya akan dirotasi dan menggantikan skuadron-skuadron yang sudah ditempatkan di sana sebelumnya.

Namun, baik skuadron yang ada saat ini maupun yang baru akan tetap berada di sana, mengingat meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut dan kekhawatiran bahwa Iran mungkin akan menanggapi pembunuhan pemimpin Hizbullah oleh Israel minggu lalu di Lebanon.

Sabrina Singh mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah meningkatkan kesiapan pasukan AS untuk dikerahkan dan menanggapi berbagai kemungkinan.

Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh (Twitter)

"DOD (Departemen Pertahanan) mempertahankan kemampuan pertahanan udara yang kuat dan terpadu di seluruh Timur Tengah, memastikan perlindungan pasukan AS yang beroperasi di wilayah tersebut," ujarnya.

Sementara itu, beberapa ribu personel tambahan tersebut bukanlah pasukan tempur, melainkan kru pemeliharaan.

Mereka akan membantu misi pertahanan udara dan pengisian bahan bakar. 

Pasukan tambahan tersebut akan meningkatkan jumlah total personel AS di wilayah tersebut hingga mencapai 43.000.

Baca juga: Serangan Israel Targetkan Sekutunya, Iran Tegaskan Tak Akan Kerahkan Pasukan ke Lebanon atau Gaza

Austin mengumumkan pada hari Minggu akan memperpanjang sementara gugus tugas kapal induk USS Abraham Lincoln dan sayap udaranya di wilayah tersebut. 

Seorang pejabat AS mengatakan perpanjangan tersebut akan berlangsung selama sekitar satu bulan.

Kapal induk AS kedua, USS Harry S. Truman, berlayar dari Virginia minggu lalu dan sedang dalam perjalanan menuju Eropa. 

Kapal induk ini akan menuju Laut Mediterania dan diperkirakan baru akan tiba setidaknya dalam seminggu ke depan.

Serangan Darat Israel ke Lebanon

Pengumuman Pentagon tersebut menyusul kabar bahwa Israel telah melancarkan serangan terbatas melintasi perbatasan utara ke Lebanon, beberapa hari setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Kematian Hassan Nasrallah merupakan eskalasi signifikan dalam perang di Timur Tengah, yang kali ini melibatkan Israel dan Hizbullah.

Israel juga terlibat dalam perang yang sedang berlangsung di selatan melawan Hamas di Jalur Gaza.

Pada Senin, ketika dimintai pendapatnya oleh wartawan tentang rencana operasi darat terbatas Israel di Lebanon, Biden mengatakan dia menginginkan gencatan senjata segera.

Petugas tanggap darurat memeriksa puing-puing bangunan setelah menjadi sasaran serangan udara Israel di desa Ain El Delb, Lebanon selatan pada 29 September 2024. (Photo by AFP) (AFP/-)

Tentara Lebanon 'bergerak menjauh'

Sementara itu, militer Lebanon tengah memindahkan pasukannya dari perbatasan selatan, kata seorang pejabat militer Lebanon kepada AFP pada Senin (30/9/2024), setelah AS mengumumkan bahwa Israel tengah melakukan operasi darat terbatas di Lebanon.

Tentara Lebanon tengah menempatkan kembali dan menyusun kembali pasukannya dari perbatasan selatan, kata pejabat tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah-masalah sensitif, mengutip The New Arab.

Saluran televisi Hizbullah Al-Manar melaporkan adanya penembakan artileri Zionis di dekat wilayah perbatasan Wazzani, lembah Khiam, Alma Al-Shaab, dan Naqura.

Wazzani dan Khiam berada tepat di seberang Metula di utara Israel.

Pada Senin, militer mengumumkan mengumumkan zona militer tertutup yang meliputi Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi.

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan penembakan artileri terus berlanjut di Wazzani dan dataran Marjayoun serta Khiam di dekatnya selama lebih dari dua jam.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini