News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bala Tentara di Timur Tengah Meningkat, AS Sebut Militer Israel Mulai Operasi Darat di Lebanon

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel menjaga perbatasan utara dengan Lebanon, selama demonstrasi di sisi perbatasan Lebanon, 12 Juli 2023. - Bala tentara yang ditempatkan di Timur Tengah semakin meningkat, Amerika Serikat (AS) menyebut jika militer Israel memulai operasi darat mereka di Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Bala tentara yang ditempatkan di Timur Tengah semakin meningkat, Amerika Serikat (AS) menyebut jika militer Israel memulai operasi darat mereka di Lebanon.

"Pasukan Israel memulai apa yang disebut AS sebagai operasi darat terbatas di Lebanon," ungkap Departemen Luar Negeri pada Senin (30/9/2024).

Militer AS mengaku bakal mengerahkan beberapa ribu tentara tambahan ke Timur Tengah, ketika Israel mulai melakukan operasi darat di Lebanon.

Gedung Putih tampaknya enggan menyebut operasi tersebut dengan 'invasi'.

Lebih lanjut, pasukan tambahan tersebut akan bergabung dengan 40.000 pasukan yang sudah ada di wilayah tersebut.

Jadi, jumlahnya meningkat sekitar 8.000, setelah Pentagon meningkatkan postur pasukan AS awal tahun ini, Al Arabiya melaporkan.

"AS telah mengamati perubahan dalam postur militer Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon," kata sejumlah pejabat kepada Al Arabiya English selama akhir pekan.

Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa peningkatan kehadiran pasukan AS yang diumumkan Senin, akan mencakup skuadron jet tempur tambahan, termasuk lebih banyak F-15E Strike Eagle, F-16, F-22, dan A-10.

Singh mengatakan skuadron baru tersebut awalnya direncanakan untuk menggantikan armada yang ada di wilayah tersebut, tetapi sekarang akan melengkapi armada lainnya.

Ia mengatakan pasukan ini tidak dikerahkan untuk mengevakuasi warga AS dari wilayah tersebut. Departemen Luar Negeri telah memperingatkan warga AS agar tidak bepergian ke Lebanon atau Israel tetapi sejauh ini belum memerintahkan evakuasi apa pun.

Pada hari Senin (30/9/2024), pejabat AS mengatakan Israel tampaknya siap untuk melancarkan invasi tetapi tidak mengetahui rincian pasti dari rencana tersebut.

Baca juga: Serangan Israel Targetkan Sekutunya, Iran Tegaskan Tak Akan Kerahkan Pasukan ke Lebanon atau Gaza

Washington sendiri telah melakukan berbagai cara untuk mencegah Israel dari setiap kampanye militer yang melibatkan serangan atau invasi.

Namun seperti yang terjadi sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel, pemerintahan Biden tampaknya telah ditolak sekali lagi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller mengatakan Israel memberi tahu AS tentang beberapa operasi mereka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini