Serangan yang dilakukan oleh jet tempur F-35 itu menargetkan sebuah lokasi di Haret Hreik, di pinggiran selatan Beirut.
Dalam rekaman yang beredar memperlihatkan kawah besar yang terbentuk akibat serangan Israel, menggambarkan kekuatan bom penghancur bunker yang digunakan.
Banyak bangunan hancur, dan asap masih terlihat mengepul dari beberapa bagian area yang menjadi sasaran.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa pesawat dari Skuadron 69 mengerahkan sekitar 85 bom penghancur bunker, masing-masing berisi satu ton bahan peledak, selama operasi untuk membunuh Nasrallah.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa intelijen untuk serangan udara tersebut disediakan oleh Divisi Intelijen Militer Israel, khususnya Unit 8200.
Sementara itu, New York Times mengutip pejabat Israel yang mengonfirmasi bahwa lokasi Nasrallah telah dilacak selama berbulan-bulan sebelum pembunuhan itu.
Sebelumnya kabar dugaan tewasnya Nasrallah diketahui digaungkan oleh Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid.
Lapid melalui akun X-nya, mengucapkan selamat kepada IDF atas serangan di Lebanon tersebut hingga diklaim telah menewaskan pemimpin Hizbullah.
"Saya mengucapkan selamat kepada lembaga pertahanan, IDF dan IAF (Angkatan Udara Israel) atas pemberantasan pembunuh massal Hassan Nasrallah. Semua musuh kita harus tahu bahwa mereka yang menyerang Israel akan dihukum mati. Ini adalah pencapaian yang signifikan bagi pencegahan dan keamanan Israel," tulis Lapid dalam pernyataannya di X, Sabtu (28/9/2024).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)