News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Israel Targetkan Sekutunya, Iran Tegaskan Tak Akan Kerahkan Pasukan ke Lebanon atau Gaza

Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul setelah serangan Israel terhadap desa-desa dekat kota Tyre di Lebanon selatan pada 29 September 2024. Saat ini, serangan Israel menargetkan sekutu-sekutu Iran di wilayah Lebanon dan Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Iran tidak akan mengerahkan pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi Israel.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kementerian Luar Negeri Iran pada Senin (30/9/2024).

Saat ini, serangan Israel memang menargetkan sekutu-sekutu Iran di wilayah tersebut.

Israel dalam beberapa hari terakhir telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang disebut "poros perlawanan," jaringan kelompok militan yang berpihak pada Iran di wilayah tersebut, termasuk di Suriah, Yaman, dan Irak.

"Tidak perlu mengirim pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanani, Senin, dikutip dari Arab News.

Ia menambahkan, Lebanon dan para pejuang di wilayah Palestina "memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan diri dari agresi."

Serangan Israel Tewaskan Pemimpin Hizbullah

Serangan Israel di Beirut pada Jumat (27/9/2024), menewaskan Hassan Nasrallah, kepala kelompok militan Lebanon Hizbullah yang telah dipersenjatai dan dibiayai oleh republik Islam tersebut selama bertahun-tahun.

"Kami belum menerima permintaan apa pun dalam hal ini dari pihak mana pun, sebaliknya, kami diberi tahu dan yakin bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan kami," jelas Nasser Kanani kepada wartawan di Teheran.

Pada hari Senin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran “untuk memberi penghormatan” kepada Nasrallah, menurut situs web pemerintah.

Sementara, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam semua masalah negara, telah bersumpah bahwa kematian Nasrallah “tidak akan sia-sia".

Baca juga: PM Najib Mikati Siap Kirim Tentara Lebanon ke Selatan Sungai Litani, Berharap Israel Mundur

Iran juga telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Abbas Nilforoushan, seorang komandan tinggi Pasukan Quds, sayap operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas bersama Pemimpin Hizbullah.

Adapun Iran yang membantu mendirikan Hizbullah pada tahun 1980-an dan merupakan sumber senjata canggihnya, memiliki pengaruh yang lebih besar atas kelompok tersebut, tetapi belum menyatakan posisi apa pun terkait gencatan senjata.

Iran mungkin takut akan perang yang lebih luas yang dapat membawanya ke dalam konflik langsung dengan Amerika Serikat.

Namun, tidak dapat berdiam diri tanpa batas waktu, sementara pasukan proksinya yang paling kuat dibubarkan.

Hizbullah Siap Tempur Lawan Israel

Terbaru, Pemimpin sementara Hizbullah, Naim Kassem, berjanji untuk terus memerangi Israel.

Naim Kassem mengatakan, kelompok militan Lebanon itu siap untuk pertempuran panjang, bahkan setelah sebagian besar komando atasnya dihancurkan, termasuk pemimpinnya, Hassan Nasrallah.

Serangan Israel telah menewaskan Hassan Nasrallah dan enam komandan serta pejabat tingginya dalam 10 hari terakhir.

Lebih dari 1.000 orang telah tewas di negara itu dalam dua minggu terakhir, hampir seperempatnya adalah wanita dan anak-anak.

Naim Kassem mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi bahwa jika Israel memutuskan untuk melancarkan serangan darat, para pejuang kelompok itu siap.

Kassem mengatakan para komandan Hizbullah yang tewas telah diganti.

"Israel tidak mampu memengaruhi kemampuan (militer) kami," kata Kassem, Senin, dilansir AP News.

"Ada wakil komandan dan ada pengganti jika ada komandan yang terluka di pos mana pun," lanjutnya.

Baca juga: Israel Bunuh Pemimpin Perlawanan Palestina di Lebanon, Serangan Israel Tewaskan 3 Pemimpin PFLP

Petugas tanggap darurat memeriksa puing-puing bangunan setelah menjadi sasaran serangan udara Israel di desa Ain El Delb, Lebanon selatan pada 29 September 2024. (AFP/-)

Di sisi lain, Israel telah melancarkan operasinya di Gaza, bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangannya pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya.

Israel menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil di Gaza, karena para pejuang kelompok itu beroperasi di daerah permukiman dan menggunakan infrastruktur sipil.

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, Israel telah mengebom wilayah Kola di Beirut dalam serangan pertamanya terhadap ibu kota Lebanon di luar pinggiran selatan, menewaskan tiga anggota kelompok Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel telah menewaskan 105 orang dalam 24 jam terakhir sementara jet militer terus membombardir seluruh negeri.

Israel juga melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 28 orang dalam satu hari terakhir.

Angkatan Udara Israel telah menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan di kota pelabuhan Yaman, Hodeidah dan Ras Isa, menewaskan sedikitnya empat orang.

Baca juga: Tentara Israel Bersiap Invasi Darat Terbatas di Lebanon, Hizbullah: Pertempuran Bakal Lama

Setidaknya lima orang tewas setelah jet tempur Israel melancarkan gelombang serangan terhadap lokasi di Lembah Bekaa di Lebanon selatan, tempat yang diklaim sebagai tempat penyimpanan senjata Hizbullah.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan tiga anggota seniornya tewas dalam serangan Israel di wilayah Kola di pusat Beirut, Senin pagi.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel di distrik selatan Marjayoun dan Nabatieh menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sekitar 40 lainnya dalam 24 jam terakhir.

Di Gaza, militer Israel mengklaim telah mengebom sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di Beit Lahiya karena sekolah tersebut digunakan sebagai “pusat komando dan kendali” Hamas. Dua orang tewas dalam serangan itu.

Di Gaza, sebanyak 41.595 orang tewas dan 96.251 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Di Israel, sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini