TRIBUNNEWS.COM - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke lokasi militer Israel di wilayah pendudukan pada Selasa (1/10/2024) malam.
Tindakan ini sebagai tanggapan atas serangkaian serangan Israel yang mengakibatkan tewasnya kepala Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan komandan Iran Abbas Nilforoushan.
Di antara rudal balistik yang digunakan dalam operasi tersebut adalah rudal Ghadr dan Emad, serta rudal hipersonik terbaru Fattah.
Iran mengklaim 90 persen rudal mengenai target yang dituju.
Operasi yang diberi nama Operation True Promise-II atau Operasi Janji Sejati II itu berlangsung beberapa jam.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan para pemukim Israel panik bersembunyi di tempat perlindungan bawah tanah saat rudal menghujani wilayah pendudukan.
Masih belum ada laporan tentang korban jiwa.
Namun menurut laporan media Israel, rentetan rudal tersebut menimbulkan kerusakan besar pada fasilitas militer dan intelijen penting di wilayah pendudukan.
Mengutip PressTV, berikut jenis-jenis rudal yang digunakan Iran dalam operasi tersebut.
Rudal Ghadr dan Emad
Keluarga rudal Ghadr, yang diperkenalkan pada 2005, merupakan varian yang disempurnakan dari rudal balistik jarak menengah Shahab-3.
Shahab-3 telah digunakan oleh pasukan militer Iran sejak tahun 2003.
Baca juga: Iran Tegaskan Alasan Serangan ke Israel: Balasan Kematian Pemimpin Hizbullah, Hamas dan Pejabat IRGC
Ghadr adalah roket dua tahap dengan tahap pertama berbahan bakar cair dan tahap kedua berbahan bakar padat.
Ghadr diproduksi dalam tiga jenis, yakni Ghadr-S dengan jangkauan 1.350 km, Ghadr-H dengan jangkauan 1.650 km, dan Ghadr-F dengan jangkauan 1.950 km.
Rudal Ghadr berukuran panjang antara 15,86 hingga 16,58 meter dan memiliki diameter rangka pesawat 1,25 meter, dengan berat keseluruhan 15 hingga 17,5 ton.