“Malam sebelumnya, saya, suaminya, dan kedua anak kami naik sepeda motor dan melaju kencang keluar dari Dahiyeh, menghindari pengeboman dan serangan Israel," ujar Chahine.
“Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” imbuhnya.
Pengungsi di Lebanon Alami Krisis Makanan
Serangan Israel yang kian membabi buta mengakibatkan ratusan ribu penduduk Lebanon Selatan harus mengungsi.
Komite Penyelamatan Internasional (IRC) mengatakan bahwa 82 persen dari 200 keluarga pengungsi yang disurvei melaporkan kesulitan mendapatkan makanan yang mereka alami.
Sementara yang lain melaporkan kekurangan sarana tempat tinggal, produk kebersihan, dan air minum bersih, di antara kebutuhan lainnya.
"Hampir setengah dari pengungsi yang terdampak masih berusia anak-anak," kata Direktur IRC untuk Lebanon, Juan Gabriel Wels, sebagaimana dilaporkan Aljazeera.
"Kami menyaksikan kesenjangan yang mengkhawatirkan dalam perawatan kesehatan dengan kekurangan obat-obatan yang kritis dan terbatasnya akses ke layanan yang berpengaruh pada orang lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang memiliki kondisi kronis," imbuhnya.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)