Salah satu alasannya ialah Israel ingin berkoordinasi dulu dengan Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu dekatnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan akan berdiskusi dulu dengan Presiden AS, Joe Biden.
Israel diperkirakan akan menyerang target-target penting di Iran. Pejabat Israel menyebut fasilitas perminyakan Iran mungkin akan menjadi salah satu targetnya.
Sementara itu, Iran telah memperingatkan Israel, pihaknya akan menyerang lagi jika Israel melancarkan balasan.
3. Serangan Iran ke Israel Jadi Serangan Rudal Balistik Terbesar dalam Sejarah, 20 Jet Diklaim Hancur
Serangan Iran ke Israel pada Selasa malam, (1/10/2024), disebut sebagai serangan rudal balistik terbesar dalam sejarah.
Dalam serangan itu Iran menggunakan sejumlah rudalnya yang paling kuat guna menggempur Israel.
Menurut Iran, serangan itu adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Saat serangan terjadi, sirene meraung di seluruh Israel. Iran dilaporkan menembakkan hampir 200 rudal balistik.
Dikutip dari ABC News, ledakan terdengar di Yerusalem dan lembah Sungai Yordan ketika warga Israel diminta mengevakuasi diri ke tempat perlindungan.
Israel mengeklaim, sebagian besar rudal bisa ditangkis dengan Iron Dome dan sistem pertahanan lainnya.
Baca juga: Hizbullah Ngebom 2 Alat Peledak Israel saat IDF Menyusup ke Perbatasan Lebanon
Tidak ada laporan korban luka di Israel. Meski demikian, ada satu orang yang tewas di Tepi Barat karena terkena pecahan rudal.
4. Setelah Pangkalan IDF Dihujani Rudal, AS Peringatkan Iran: Jangan Targetkan Kami dan Israel
Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (2/10/2024) agar tidak menargetkan AS dan Israel.