News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Detail Operasi Yafa, 2 Milisi Al Qassam Menyusup ke Tel Aviv, Rebut Senjata Otomatis Tentara Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Rashid Misk dan Ahmad Abdul Fattah Al-Heimouni dari Hebron, dua militan Brigade AL Qassam menyusup ke Tel AViv dan menembaki tentara dan warga Israel pada tanggal 1 Oktober 2024.

Detail Operasi Yafa, 2 Petempur Al Qassam Menyusup ke Tel Aviv, Rebut Senjata Otomatis Tentara Israel

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini di Tel Aviv, yang dikenal sebagai Operasi Yafa.

Operasi penyerangan itu mengakibatkan tewasnya tujuh pemukim Israel dan menyebabkan sedikitnya 16 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya kritis.

Baca juga: IDF Lengah, Korban Penembakan di Tel Aviv Bertambah Jadi 7 Orang, Warga Negara Yunani Ikut Tewas

Operasi tersebut, yang dilakukan oleh militan Muhammad Rashid Misk dan Ahmad Abdul Fattah Al-Heimouni dari Hebron, berlangsung pada tanggal 1 Oktober 2024.

Momen ini bertepatan dengan periode peningkatan kewaspadaan keamanan di seluruh wilayah pendudukan Israel atas serangan Iran.

Baca juga: Api Gaza Menjalar ke Tepi Barat: Brigade Tulkarem Himpun Pasukan, Brigade Jenin Duluan Serang Israel

Relawan dari tim tanggap darurat Yahudi ultra-Ortodoks Zaka Israel memindahkan jenazah dari lokasi serangan penembakan di stasiun Ehrlich di Tel Aviv Light Rail di Jaffa selatan Tel Aviv pada 1 Oktober 2024. (AFP)

Menyusup Lalu Rebut Senapan Otomatis IDF

Menurut pernyataan dari Brigade Al-Qassam, kedua milisi tersebut menyusup ke wilayah Israel dan berhasil melakukan operasi di dua lokasi berbeda di jantung kota Tel Aviv.

Mereka dilaporkan terlibat dalam pertempuran jarak dekat, menewaskan para pemukim dari jarak dekat sebelum merampas senjata otomatis dari seorang tentara Israel.

Operasi ini dilakukan di tengah serangkaian aksi serangan signifikan yang menargetkan negara pendudukan Israel. 

Serangan itu bertepatan dengan serangan hebat terhadap jantung pemerintahan Israel, termasuk serangan rudal besar dari Iran, yang terjadi pada hari yang sama.

Laporan awal menunjukkan bahwa enam pemukim yang terluka berada dalam kondisi kritis, dan sumber-sumber Israel menyatakan mungkin ada perbedaan dalam jumlah korban, dengan beberapa media melaporkan sebanyak empat orang tewas.

Insiden ini menandai salah satu serangan paling mematikan di Tel Aviv sejak Intifada Kedua, yang menyoroti ketegangan dan kekerasan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut akibat genosida Israel terhadap rakyat Palestina.

Pernyataan Brigade Al-Qassam memperingatkan para pemukim Israel bahwa operasi semacam itu dapat terus berlanjut, dan menekankan bahwa mereka akan terus berjuang melawan pendudukan Israel.

 Mereka menyatakan bahwa hari-hari mendatang akan membawa tantangan lebih lanjut bagi negara Israel, karena para militan mereka siap menghadapi kejahatan militer yang sedang berlangsung terhadap warga sipil Palestina, khususnya di Gaza.

Muhammad Rashid Misk dan Ahmad Abdul Fattah Al-Heimouni dari Hebron, dua militan Brigade AL Qassam menyusup ke Tel AViv dan menembaki tentara dan warga Israel pada tanggal 1 Oktober 2024.

Media Israel: Operasi Berbahaya

Media Israel menggambarkan operasi penembakan tersebut, yang didokumentasikan di beberapa wilayah di Tel Aviv, sebagai operasi berbahaya yang dilakukan oleh dua pejuang Palestina menggunakan senapan mesin di sebuah stasiun kereta di Jalan al-Quds di Yafa yang diduduki. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini