TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari telah berlalu sejak Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat (27/9/2024).
Jenazah Nasrallah ditemukan pada hari Sabtu, dimandikan, dan dibungkus kain kafan, mengikuti tradisi Islam untuk persiapan pemakaman, dilansir The New Arab.
Namun, masih banyak ketidakpastian seputar kapan, di mana, dan bagaimana ia akan dimakamkan.
Seorang sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu bahwa upacara pemakaman dan pemakamannya belum diatur.
Beberapa media Israel melaporkan pada hari Kamis bahwa pemakaman Nasrallah akan diadakan pada hari Jumat (4/10/2024).
Pejabat hubungan media Hizbullah, Mohammed Afif, membantah laporan ini dalam sebuah wawancara dengan saluran OTV Lebanon.
Afif menegaskan belum ada keputusan yang dibuat tentang kapan Nasrallah akan dimakamkan.
Beberapa Kemungkinan
Media Lebanon berspekulasi mengenai kemungkinan skenario atas pemakamannya.
Siaran Lebanon LBCI melaporkan, pemakaman Nasrallah akan menjadi prosesi publik berskala besar yang diadakan di pinggiran selatan Beirut, Lebanon selatan atau di Lembah Bekaa.
Wilayah itu dikenal sebagai inti basis dukungan Hizbullah.
Namun, wilayah-wilayah ini telah dibombardir Israel selama seminggu terakhir, sehingga skenario ini hanya dapat dilakukan jika kesepakatan gencatan senjata tercapai.
Baca juga: Sempat Curiga Israel Akan Bunuh Hassan Nasrallah, Ali Khamenei Minta Sekjen Hizbullah Lari ke Iran
LBCI melaporkan bahwa kemungkinan lain adalah Nasrallah akan dimakamkan secara privat, hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan pemimpin senior partai, dengan pengamanan yang ketat.
Media tersebut mengatakan, jika menguburkan Nasrallah di Lebanon terbukti sulit, jenazahnya dapat diangkut ke luar negeri.
Karbala di Irak sebagai lokasi yang mungkin, karena merupakan salah satu tempat tersuci bagi Syiah Islam.