Pada tanggal 3 Oktober, Jerman kembali merayakan Hari Persatuan Jerman. Namun penyelesaian Monumen Kebebasan dan Persatuan yang telah lama direncanakan di Berlin kembali tertunda.
Monumen itu dirancang berbentuk mangkuk besar. Ketika orang-orang masuk mangkuk itu bergoyang ke satu arah, ke arah tempat mayoritas orang pergi. Itulah ide cemerlang untuk Monumen Persatuan di Berlin.
Bundestag Jerman memutuskan membangunnya 17 tahun lalu untuk memperingati protes damai warga Jerman Timur yang menyebabkan runtuhnya Tembok Berlin dan kemudian reunifikasi Jerman. Namun, banyak tahun berselang, monumen itu masih belum selesai.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Pihak yang terlibat pembangunan monumen adalah dua kementerian Jerman, sebuah lembaga di Stuttgart, dan sebuah perusahaan konstruksi baja di wilayah Westfalen. Banyak faktor seperti pendanaan, referensi pribadi dan tarik-menarik masalah hukum ikut berpengaruh.
Menteri Kebudayaan Jerman, Claudia Roth, mengatakan pihaknya berupaya keras membangun Monumen Kebebasan dan Persatuan dan berusaha menemukan solusi yang layak terkait kelanjutan pembangunan monumen ini.
Terlalu banyak penundaan
Monumen ini awalnya ditargetkan selesai pada 2019, atau setidaknya bertepatan dengan peringatan 30 tahun reunifikasi Jerman. Namun ini tidak terjadi. Perdebatan politik, hambatan birokrasi, masalah keamanan dan kekurangan dana telah menunda dimulainya pembangunan dan penyelesaiannya.
Sebenarnya bagian mangkuk bajanya sudah bisa dirakit. Tapi, di mana barangnya? Di situlah letak inti perselisihannya. Perusahaan konstruksi logam Rohlfing di Stemwede di negara bagian Nordrhein-Westfalen mulai membangun bagian-bagian mangkuk tersebut pada tahun 2020.
Namun tiga tahun kemudian terjadi perpecahan antara Rohlfing dan agensi yang berkedudukan di Stuttgart, Milla & Partner, yang bertanggung jawab atas proyek senilai 18 juta euro atau sekitar 300 miliar rupiah ini.
Saat ini, monumen itu telah 85 persen selesai. Namun pada bulan Desember 2023, Rohlfing GmbH menerima pemberitahuan penghentian kerja sama. Sejak itu, 32 komponen mangkuk untuk monumen disimpan di ruang produksi di Stemwede.
'Penyanderaan' material monumen
Agensi Milla & Partner ingin pekerja logam Rohlfing menyerahkan bagian konstruksi mangkuk itu agar perusahaan lain dapat menyelesaikan pembangunan monumen tersebut. Agensi tersebut akan mengajukan masalah ini ke pengadilan.
"Dia tidak ingin melepaskannya, dia tetap menyanderanya," kata bos agensi tersebut, Johannes Milla, kepada DW mengacu ke pihak Rohlfing. "Kami sekarang sudah terbukti benar di Pengadilan Tinggi Daerah Hamm. Ya, mangkuknya harus diserahkan."
Pengadilan melampirkan syarat penyetoran 100.000 euro sebagai jaminan. "Mangkuk itu sudah lama menjadi milik pemerintah federal karena kami menggugat atas nama pemerintah federal," kata Milla.
Namun Kantor Federal untuk Perencanaan Bangunan dan Wilayah (BBR) menolak untuk "membayar uang jaminan ini" dan mengatakan "itu semua masalah Anda."
Pabrik logam bangkrut dan dana membengkak
Menanggapi permintaan DW, juru bicara Menteri Kebudayaan Jerman mengatakan bahwa, meskipun ada pembayaran baru dari BBR, sayangnya Milla & Partner belum dapat menyelesaikan konfliknya dengan pekerja baja yang ditunjuk untuk tugas ini.
Angka dan konsep yang disajikan oleh Milla & Partner tidak memberikan "informasi yang cukup mengenai penyebab kenaikan biaya konstruksi dan penundaan waktu". Agar bisa mendapatkan kejelasan tentang penggunaan dana sejauh ini dan perkiraan biaya untuk menyelesaikan monumen itu, pemerintah federal menugaskan audit eksternal.
Perusahaan konstruksi logam Westphalia, Rohlfing, kini bangkrut. Juru bicaranya mengatakan bahwa administrator yang mengurus proses pailit sedang mengadakan diskusi mengenai apakah, dan dalam kondisi apa, perusahaan harus menyelesaikan monumen tersebut.
Agensi Milla & Partner kini juga telah mengajukan pailit. Perusahaan tetap beroperasi secara normal dan, kata Johannes Milla, investor juga mengantre untuk mengambil alih agensi tersebut. "Kami ingin melanjutkan pembangunan monumen ini," ujar Johannes Milla. "Kini bola ada di tangan Claudia Roth," kata dia.
Pemerintah federal sedang mengupayakan solusi, demikian kata Berlin. Mereka rupanya telah mengajukan permohonan dana tambahan kepada Bundestag. Biayanya kini diperkirakan jauh lebih mahal daripada rencana semula.
Diadaptasi dari artikel DW Jerman