“Iran memberikan waktu untuk AS, Iran memberikan kesempatan demi gencatan senjata di Gaza, seperti yang dilakukan Hizbullah.”
Akan tetapi, menurut Carrilo, Israel justru menyabotase upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza.
Dia mengatakan Israel sangat bergantung pada Iron Dome dan bantuan dari AS serta sekutu Baratnya.
Iron Dome memungkinkan warga Israel hidup dengan relatif aman. Adapun senjata dan bantuan Barat memunculkan ancaman akan adanya serangan balasan.
Meski demikian, Iran menggunakan rudal hipersonik yang teknologinya belum dimiliki oleh Israel.
Rudal membuktikan bahwa Iran mampu menembus Iron Dome dan menyerang target di wilayah Israel.
Kelemahan Iron Dome yang baru terungkap itu membuat ada banyak warga Israel yang memutuskan pindah dari negaranya.
Sama seperti Carrilo, Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf juga mengklaim mitos ampuhnya sistem keamanan Israel telah hancur.
Baca juga: Dari Citra Satelit Terungkap Kerusakan Parah Pangkalan Udara Nevatim Israel akibat Serangan Iran
Qalibaf memuji Operasi Janji Sejati II yang dilancarkan Iran ke Israel pada Selasa malam lalu. Dia turut menyinggung kegagalan Israel dalam menghadapi Hizbullah.
“Rezim ini (Israel) sudah gagal memperkirakan kekuatan Hizbullah ketika rezim ini mengalami kekalahan intelijen dan keamanan lainnya sebagai hasil dari kesuksesan operasi bersenjata di Tel Aviv,” kata Qalibaf pada hari Rabu, dikutip dari Press TV.
Dia mengklaim Israel kini menjadi pecundang di medan tempur dan media.
“Dengan Operasi Janji Sejati II, upaya seperti itu telah membuahkan hasil. Malam kemarin para tiran dan penghasut perang, yang kekuatannya hanya serangan udara dan operasi teroris, gemetar karena ketakutan, sementara negara-negara muslim dan pencari kebebasan di dunia ini dipenuhi oleh sukacita dan harapan.”
Menurut Qalibaf, Israel berusaha menutupi kegagalan strategisnya dengan cara menggapai kemenangan taktis dan menghancurkan mental front perlawanan lewat perang psikologis.
Dia kemudian mengatakan eksistensi rezim Israel berada dalam bahaya. Oleh karena itu, rezim tersebut mungkin kini akan berpikir ulang jika hendak melancarkan serangan ke Iran.