News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Hancurkan 814 Masjid, 3 Gereja, dan 19 Kuburan di Gaza, Kerugian Tembus Rp5,5 Triliun

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Militer Israel telah menyerang sebuah masjid di samping sebuah rumah sakit di Lebanon selatan. Rumah Sakit Salah Ghandour mengatakan sembilan staf medis dan perawatnya terluka oleh serangan hebat,

TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Agama (Kemenag) Jalur Gaza mengatakan Israel telah menghancurkan 814 masjid di Gaza sejak perang meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, (5/10/2024), Kemenag menyebut ada 148 masjid lainnya yang rusak parah akibat serangan Israel.

Israel juga menghancurkan tiga gereja dan sembilan belas pemakaman. Diperkirakan kerugian akibat serangan Israel di bangunan milik kementerian itu mencapai $350 juta atau sekitar Rp5,48 triliun.

Dikutip dari Press TV, Kemenag juga berujar pasukan Israel telah "menodai" kuburan.

Tentara Israel dilaporkan mengekshumasi jasad dan melakukan tindakan brutal kepada jasad, misalnya mencuri organ dan memutilasi jasad.

Sebanyak 11 fasilitas administrasi dan pendudukan di bawah kewenangan Kemenag juga hancur.

Di samping itu, Kemenag mengatakan Israel telah membunuh 238 pegawainya dan menahan 19 lainnya.

Kemudian, Kemenag meminta masyarakat dunia untuk segera ikut campur demi menghentikan serangan Israel.

Israel serangan masjid dan sekolah

Israel menyerang Masjid Syuhada Al-Awsa dan Sekolah Ibn Rushd di Gaza pada hari Minggu pagi.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan kedua tempat kejadian perkara berada di Kegubernuran Dei al-Balah yang menjadi tempat berlindung ratusan pengungsi Palestina.

Baca juga: Presiden Prancis Minta Embargo Senjata ke Israel, Netanyahu: Memalukan, Kami Tak Butuh Bantuanmu

Menurut Israel, masjid dan sekolah itu menjadi pusat komando kelompok Hamas.

Israel kerap melontarkan klaim seperti itu sejak perang di Gaza meletus. Namun, Israel tidak bisa memberikan bukti.

Klaim seperti itu diduga digunakan Israel untuk membenarkan serangan militer terhadap infrastruktur sipil.

Adapun 48 jam sebelum serangan terbaru itu dilancarkan Israel, militernya telah menyerang 27 rumah, sekolah, dan pusat pengungsian.

Narasumber bidang kesehatan menyebut ada 60 warga Palestina yang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan di berbagai area di Gaza.

“Kejahatan baru ini terjadi di tengah krisis kesehatan di Gaza yang memburuk,” kata kantor itu.

“Upaya kemanusiaan dan kesehatan juga menghadapi tantangan yang begitu besar karena genosida yang sedang berlangsung, dengarkan masyarakat internasional, Arab, dan regional tetap bungkam secara memalukan dan tak berdaya.”

Kantor itu juga menegaskan bahwa rezim Israel dan pemerintah Amerika Serikat (AS) sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi brutal di Gaza.

“Kami mendesak masyarakat internasional dan semua organisasi dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menekan Israel agar menghentikan genosida dan mengakhir banjir darah di Jalur Gaza.”

Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam kejahatan perang Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.

Kata Hamas, bangsa-bangsa Arab dan negara Islam harus terus bergerak menekan Israel dan mengadili “pemimpin Nazi-nya”.

Baca juga: Laporan Terbaru: Israel Butuh Waktu 9 Tahun Ledakkan Ribuan Pager Hizbullah

Invasi Israel ke Gaza sudah berlangsung hampir setahun. Israel dilaporkan sudah membunuh 41.825 warga Palestina, sebagian besar di antara mereka adalah wanita dan anak-anak.

Adapun korban luka mencapai 96.910 orang.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini