Ketika Israel menyatakan pihaknya tengah merencanakan respons terhadap serangan rudal Iran pada hari Selasa, Presiden AS Joe Biden memperingatkan agar tidak menyerang fasilitas minyak Iran.
Pernyataan Biden ini muncul sehari setelah ia mengatakan Washington sedang "membahas" tindakan tersebut.
"Jika saya berada di posisi mereka, saya akan memikirkan alternatif lain selain menyerang ladang minyak," kata Biden, dikutip dari The Guardian.
Pemerintahan Biden telah menyatakan menentang serangan Israel terhadap program nuklir Iran.
Baca juga: Mengapa Israel Tak Juga Balas Serang Iran?
Di tengah memburuknya kekerasan, spekulasi menguat bahwa serangan di pinggiran selatan Beirut telah menewaskan Hashem Safieddine, yang diperkirakan akan menggantikan pemimpin Hizbullah yang terbunuh, Hassan Nasrallah.
Menurut sumber keamanan Lebanon, Safieddine tidak dapat dihubungi sejak Jumat.
Penilaian menunjukkan bahwa Safieddine tewas bersama para ajudan dan penasihat Iran dalam sebuah serangan dahsyat yang membuat upaya pencarian korban sulit dilakukan.
Setelah serangan itu, IDF mengatakan telah menyerang markas intelijen Hizbullah tanpa mengungkapkan siapa saja yang hadir.
Pertempuran itu terjadi saat Israel bersiap memperingati ulang tahun pertama serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang saat ini di Gaza.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Diprediksi Tembus 100 Dolar Per Barel Buntut Perang Iran VS Israel
Presiden Israel, Isaac Herzog, akan memimpin upacara peringatan di Sderot, salah satu kota yang paling parah dilanda serangan militan Hamas.
Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka juga memerintahkan warga sipil Palestina di beberapa wilayah Jalur Gaza – termasuk Nuseirat dan Bureij – untuk mengungsi.
Mereka mengatakan bahwa IDF berencana untuk menyerang “dengan kekuatan besar” terhadap Hamas yang beroperasi di sana.
Israel juga tampaknya meningkatkan operasi selama akhir pekan di Lebanon selatan, yang dimasuki pasukan daratnya awal minggu ini.
(Tribunnews.com/Whiesa)