News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bom Beirut dengan Bom Termobarik? Memekakkan Telinga, Ada Puluhan Guncangan Seperti Gempa

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan udara besar-besaran menargetkan Burj al-Barajneh di pinggiran selatan Beirut pada sore hari tanggal 7 Oktober, menyusul salah satu malam terberat pemboman Israel di ibu kota Lebanon sejauh ini.

Banyak warga Dahiye yang telah meninggalkan lingkungan itu ke bagian lain kota. Sebagian telah berhasil menyewa apartemen di daerah yang lebih aman, sementara banyak yang tinggal di sekolah, masjid, gereja, atau bahkan di taman, di trotoar, atau di bawah jembatan layang.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, perang Israel di Lebanon telah menewaskan 2.083 orang dan melukai 9.869 orang sejak dimulai setahun lalu, pada 8 Oktober 2023.

 

 

Gunakan Senjata Termobarik?

Tampaknya bom buatan AS yang Israel gunakan untuk menyerang daerah pinggiran selatan Beirut adalah bom termobarik, yang juga dikenal sebagai bahan peledak  yang menyedot udara.

Senjata termobarik atau bom vakum adalah senjata yang menyedot oksigen dari sekitar untuk menghasilkan ledakan bersuhu tinggi.

Senjata ini memiliki beraneka ragam ukuran, dari granat berpeluncur roket yang dapat ditenteng hingga versi besar yang dapat diluncurkan oleh pesawat tempur. 
Senjata termobarik pernah digunakan oleh Amerika Serikat saat Perang Vietnam serta oleh Uni Soviet saat invasi Afganistan.

 

Perbedaan dengan bom biasa

Bom konvensional pada umumnya terdiri dari bahan bakar dan oksidator. 

Senjata termobarik hampir seluruhnya terdiri dari bahan bakar, sehingga energi yang dihasilkan juga lebih besar. 

Karena membutuhkan oksigen, senjata ini tidak dapat digunakan di dalam air, di wilayah yang terlalu tinggi, dan saat cuaca buruk.

Senjata-senjata ini menonjol karena kapasitas destruktifnya yang tak tertandingi dan dampak visual yang mencolok. 

Setelah meledak, bom-bom ini melepaskan gelombang tekanan besar dan bola api merah terang, menciptakan pemandangan yang mengingatkan pada amunisi yang disimpan atau gudang rudal yang meledak menjadi api.

Yang membedakan bom-bom ini adalah kehancuran yang meluas dan kobaran api yang berkepanjangan yang ditinggalkannya, membuat ledakan beruntun tampak seperti serangkaian ledakan dahsyat. 

Bom termobarik bekerja dengan menyebarkan awan bahan bakar ke udara, diikuti oleh penyalaan yang menghasilkan ledakan dahsyat, menghasilkan gelombang termal yang membakar dan gelombang kejut yang cukup kuat untuk meruntuhkan bangunan dan menyebabkan korban yang sangat banyak dalam radius yang luas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini