TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida mengonfirmasi poros perlawanan telah menguras kekuatan militer Israel.
"Operasi perlawanan menghabiskan kemampuan keamanan dan pertahanan musuh (Israel), menimbulkan kerugian ekonomi dan memaksa dia dideportasi," kata Abu Ubaida dalam video yang dirilis pada Senin (7/10/2024) untuk memperingati satu tahun Operasi Banjir Al-Aqsa.
Ia juga memuji Iran yang melakukan serangan balasan terhadap Israel pada Senin (1/10/2024) untuk membalas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
“Setahun setelah dimulainya banjir Al-Aqsa, Republik Islam Iran menepati Janji Sejati untuk membalas musuh (Israel) seiring berjalannya waktu," ujarnya.
Ia menekankan Operasi Banjir Al-Aqsa terjadi setelah agresi Israel terhadap Al-Aqsa mencapai tahap berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Termasuk, setelah Israel melakukan penetrasi ke pemukiman, Yudaisasi, dan agresi terhadap ribuan warga Palestina di penjara-penjara Israel, seperti diberitakan Al Quds.
Hamas: Zionis, Orang Buangan yang Dibantu AS dan Barat
Abu Ubaida mengatakan entitas Zionis yang mendirikan Israel adalah orang-orang buangan yang merampas kebebasan rakyat Palestina.
Juru bicara sayap militer Hamas itu menyebut AS dan Barat sebagai sekutu Israel yang membantu negara tersebut melakukan kejahatan di Palestina.
“Entitas Zionis hidup sebagai orang buangan dari semua bangsa di bumi, dan setelah satu tahun berlalu kita menghadapi rakyat Palestina yang legendaris dengan ketabahan meskipun ada pengkhianatan dan kebrutalan musuh yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Barat," kata Abu Ubaida.
"Setahun dan kami masih berjuang dalam pertempuran yang tidak seimbang, musuh kriminal yang tidak memiliki keraguan untuk melakukan semua kejahatan, mujahidin kami dan perlawanan rakyat kami melanjutkan ketabahan heroik mereka di setiap inci dari Jalur Gaza," lanjutnya.
Baca juga: Setahun Perang Israel-Hamas, Hubungan Uni Eropa-Israel Tegang
Ia mengatakan para mujahidin Brigade Al-Qassam berhasil menembak ribuan tentara Israel dan merusak kendaraan militer mereka.
“Kami menembak jatuh ribuan tentara musuh (Israel) hingga tewas dan terluka serta membuat ratusan kendaraan militer (Israel) tidak dapat digunakan lagi. Pilihan kami adalah melanjutkan pertempuran yang panjang dan menyakitkan melawan musuh, dan pertempuran tersebut telah membuktikan keberhasilannya," ujarnya.
"Musuh yang arogan tidak memahami pelajaran sejarah, fakta realitas, atau budaya masyarakat dan bangsa kita," lanjutnya.
Kematian Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah
Abu Ubaida menegaskan, pembunuhan Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah tidak akan mengurangi keberanian poros perlawanan.