"Tapi ketika negara bertindak, mereka menggambarkan diri mereka sebagai korban yang tidak bersalah," tambahnya.
Qamar Cheema, seorang analis pertahanan, menggambarkan situasi keamanan di provinsi tersebut sebagai "bergejolak," mengutip serangan militan yang merajalela terhadap instalasi militer.
"Untuk mengatasi situasi di mana Beijing telah berinvestasi secara besar-besaran, harus ada perdamaian dan stabilitas, dan negara harus bertindak untuk mengendalikan situasi," katanya kepada DW.
Editor: Srinivas Mazumdaru
Artikel ini diterjemahkan dari DW bahasa Inggris