News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ubah Gaza Jadi Tempat Paling Mematikan bagi Jurnalis, 175 Tewas selama Satu Tahun Genosida

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelayat dan rekan-rekan yang memegang spanduk bertuliskan pers mengelilingi jenazah jurnalis Al-Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul, yang tewas bersama juru kameranya Rami al-Refee dalam serangan Israel saat meliput kamp pengungsi Al-Shati di Gaza, pada tanggal 31 Juli 2024. - Al Jazeera mengutuk pembunuhan dua jurnalisnya, dan menyebut kematian tersebut sebagai pembunuhan berdarah dingin dalam sebuah pernyataan. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)

Tentara Israel menuding Associated Press akan mengirim gambar-gambar yang diambil kepada Al Jazeera.

Jurnalis Israel yang mengkritik perang di Gaza dan kebijakan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah menjadi korban penindasan,  intimidasi, dan kekerasan polisi sejak 7 Oktober 2023.

Perang di Gaza meluas ke negara-negara di kawasan itu. Di Lebanon, tiga jurnalis dibunuh oleh tentara Israel saat bekerja, menurut informasi RSF.

Meskipun enam penyelidikan -  termasuk yang dilakukan RSF - membuktikan jurnalis foto Reuters, Issam Abdallah, menjadi sasaran pasukan Israel pada 13 Oktober 2023, tidak ada otoritas yang bertanggung jawab atas kejahatan ini hingga sekarang.

Setahun kemudian, perang semakin intensif dan sekarang jurnalis Lebanon berisiko menjadi korban pembantaian juga.

Banyak dari jurnalis terpaksa mengungsi dari rumah dan tempat kerja mereka dari daerah yang semakin berbahaya.

Untuk mengantisipasi krisis, RSF membuka pusat kebebasan pers regional di Beirut pada Maret 2024, untuk membantu memperlengkapi dan melindungi jurnalis di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini