TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan Hizbullah akan memilih Sekretaris Jenderal yang baru untuk menggantikan Hassan Nasrallah yang dibunuh dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, pada Jumat (27/9/2024).
Naim Qassem mengomentari klaim Israel yang mengatakan Hizbullah kini berjalan tanpa pemimpin.
“Komando, kontrol, dan manajemen partai (Hizbullah) dan perlawanan diorganisir dengan hati-hati, dan kami telah mengatasi penyerangan," kata Naim Qassem dalam pidatonya pada Selasa (8/10/2024).
“Segala sesuatu yang salinannya dimiliki oleh para pemimpin yang syahid ada di tangan asisten mereka dan penggantinya. Kami akan menyelesaikan pemilihan Sekretaris Jenderal sesuai dengan mekanisme organisasi, dan kami akan mengumumkannya pada saat itu," lanjutnya.
Naim Qassem mengatakan kemampuan Hizbullah baik-baik saja meski kehilangan Hassan Nasrallah dan sejumlah komandannya.
“Kemampuan Hizbullah baik-baik saja dan manajemen di partai tersebut kohesif, dan buktinya adalah bahwa operasi telah meningkat dan diperluas,” kata Naim Qassem.
“Front Dukungan Lebanon telah menghabiskan tenaga musuh selama 11 bulan dan mengusir para pemukim dari utara," lanjutnya.
Ia mengecam militer Israel (IDF) yang memperluas agresinya, tidak hanya di Jalur Gaza, namun juga ke Lebanon.
“Musuh Israel telah memperluas agresinya terhadap Lebanon, mengambil keuntungan dari dukungan Amerika Serikat (AS) yang tidak terbatas," kata Naim Qassem.
"Namun mereka tidak akan mencapai tujuannya, dan kami akan terus menghadapinya saat entitas tersebut berada di bawah jangkauan rudal kami, dan perkataan musuh untuk menghancurkannya hanyalah ilusi," tambahnya, seperti diberitakan Aawsat.
Wakil Sekjen Hizbullah itu menegaskan para pemukim Israel di Israel utara, Palestina yang diduduki, tidak akan kembali ke tempat mereka karena pertempuran Hizbullah dan IDF di perbatasan Israel-Lebanon masih memanas.
Baca juga: Israel Klaim Bunuh Hashem Safieddine Penerus Hassan Nasrallah: Hizbullah, Organisasi Tanpa Kepala
“Para pemukim (Israel) tidak akan kembali, dan banyak dari mereka akan mengungsi," ujarnya.
Sebelumnya, serangan udara Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Distrik Dahiya, pinggiran Beirut, Lebanon pada Jumat (27/9/2024).
IDF mulai meluncurkan serangan udara skala besar ke Lebanon selatan pada Senin (23/9/2024).