TRIBUNNEWS.COM -- Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris ternyata telah merasa was-was dengan nasib Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejak lama.
Ancaman yang datang dari negara tetangga, Rusia, menyebabkan sang wapres mendesak Zelensky untuk menyiapkan rencana jika ia terbunuh atau tertangkap.
Dilaporkan Ukrainska Pravda, dari buku War karya jurnalis Amerika dan editor The Washington Post Bob Woodward, Harris menyatakan menghkhawatirkan nasib pemimpin negara sekutunya tersebut.
Baca juga: Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia, Zelensky: Perang Masuk Fase Penting
Dalam Konferensi Keamanan Munich, Harris diduga mendorong Zelensky untuk mengambil tindakan dalam menanggapi ancaman Rusia yang membayangi.
Salah satu tindakan ini termasuk membuat rencana suksesi untuk memastikan stabilitas "jika Anda ditangkap atau terbunuh," kata Harris.
Zelensky butuh orang yang cepat bisa menggantikannya jika terbunuh atau tertangkap. Hal ini agar pemerintahan Ukraina terus berjalan dengan stabil.
Pada bulan Juli, The Times menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim bahwa Harris menolak proposal Ukraina untuk sanksi pendahuluan terhadap Moskow hanya beberapa hari sebelum invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022.
Kemudian pada September lalu, Harris mengkritik proposal oleh saingannya dalam pemilihan AS, Donald Trump, mengenai Ukraina, dengan menyoroti bahwa proposal tersebut "sejalan dengan proposal Putin."