News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

3 Peleton Tentara IDF Lintasi Blue Line, Tank Merkava Menerobos, Pasukan PBB Iritasi Kulit

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, 26 Agustus 2020.

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan Perdamaian PBB di Pos PBB Ramyah melaporkan melihat sebanyak tiga pleton tentara IDF melintasi Blue Line atau garis demarkasi yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan pada Minggu (13/10/2024) pagi.

Satu peleton biasanya terdiri dari 20-50 tentara.

Pasukan sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan sekira pukul 04.30 waktu setempat saat pasukan perdamaian berada di tempat perlindungan, dua tank Merkava IDF menghancurkan gerbang utama pos dan memaksa masuk ke dalamnya.

Tentara IDF juga meminta berulang kali agar markas UNIFIL mematikan lampu-lampu. 

Namun tank-tank tentara IDF itu pergi 45 menit kemudian setelah UNIFIL memprotesnya melalui mekanisme penghubung dengan menyatakan kehadiran IDF membahayakan pasukan perdamaian.


"Sekira pukul 06.40 waktu setempat, pasukan perdamaian di posisi yang sama melaporkan tembakan beberapa kali dalam jarak sekira 100 meter dari utara yang menimbulkan asap," tulis UNIFIL dikutip dari keterangan resminya pada Minggu (13/10/2024) malam.


"Meski telah mengenakan masker pelindung, belasan pasukan tetap terkena dampaknya berupa iritasi kulit, reaksi pencernaan setelah asap tersebut memasuki barak. Mereka telah mendapatkan penanganan," lanjut UNIFIL.


Selain itu, UNIFIL menyatakan tentara-tentara IDF menghentikan pergeseran logistik kritis UNIFIL dekat Meiss ej Jebel dan melarang mereka melintas pada Sabtu (12/10/2024).


Sehingga, pergeseran logistik kritis tersebut tidak bisa diselesaikan.


UNIFIL kembali mengingatkan IDF dan semua pihak yang bertanggungjawab untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh personel dan peroperti PBB serta untuk menghormati tidak dapat dilanggarnya premis-premis PBB setiap saat.


"Menerobos dan masuk ke pos PBB adalah pelanggaran yang terlampau jauh terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701 (2006). Semua serangan secara sengaja terhadap pasukan perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi 1701," tulis UNIFIL.


"Mandat yang dimiliki UNIFIL memastikan kebebasan pergerakan di dalam area operasinya, dan semua pembatasan terhadap hal tersebut adalah pelanggaran atas Resolusi 1701. Kami telah meminta penjelasan dari IDF terhadap pelanggaran-pelanggaran yang mengejutkan tersebut," sambung UNIFIL.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini