Menyebut serangan Israel sebagai sesuatu yang 'tidak bisa diterima' lantaran melanggar resolusi PBB.
Merespons ramainya kecaman yang dilayangkan ke negaranya, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menegaskan akan mengambil langkah untuk menghindari membahayakan pasukan perdamaian PBB.
Penegasan itu disampaikan Gallant saat berbincang via telepon dengan Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin pada Sabtu (12/10/2024) malam.
"IDF (Angkatan Bersenjata Israel-red) akan terus mengambil tindakan untuk menghindari membahayakan pasukan UNIFIL dan posisi pasukan penjaga perdamaian," ucap Gallant dalam pernyataannya setelah berbicara via telepon dengan Austin, seperti dilansir AFP.
Terpisah, IDF menjelaskan serangan yang menargetkan markas pasukan UNIFIL hingga mengakibatkan sejumlah personel pasukan perdamaian PBB mengalami luka-luka, dilakukan setelah mendeteksi ancaman Hizbullah di dekat pos UNIFIL.
IDF mengaku tidak sengaja melukai pasukan perdamaian dalam serangan itu.
Israel berdalih sebelum melakukan serangan pihaknya telah memberikan peringatan, meminta UNIFIL untuk mengungsi karena akan ada serangan di dekat lokasi tersebut.
"Para prajurit beroperasi di Lebanon selatan mengidentifikasi sebuah ancaman mendesak terhadap mereka. Para prajurit merespons dengan menembak ke arah ancaman itu," ujar IDF.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)