TRIBUNNEWS.COM - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menangkap seorang pria Afganistan berusia 27 tahun.
Pria itu diduga merencanakan serangan pada hari Pemilu AS, 5 November 2024 mendatang.
Dokumen dakwaan menyebutkan pria itu bernama Nasir Ahmad Tawhedi dan berasal dari Oklahoma City, VOA melaporkan.
Menurut para pejabat, rencana yang disusun Tawhedi terinspirasi oleh kelompok militan ISIS.
Pria Afghanistan tersebut berniat untuk menargetkan kerumunan massa yang memberikan suara mereka dalam Pilpres AS, ungkap Departemen Kehakiman pada Selasa (8/10/2024).
"Terorisme masih menjadi prioritas nomor satu FBI, dan kami akan menggunakan segala sumber daya untuk melindungi warga Amerika," kata Direktur FBI, Christopher Wray, dalam sebuah pernyataan.
KOCO 5 melaporkan, FBI menambahkan rekan konspirator Tawhedi yang masih di bawah umur adalah adik laki-laki istrinya.
Tawhedi mengatakan kepada tim investigasi, ia beserta rekannya siap tewas sebagai martir.
Ia didakwa bersekongkol dan berusaha memberi dukungan material kepada kelompok ISIS, yang oleh AS telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing.
Belum jelas apakah ia memiliki pengacara yang mewakili dirinya.
Tawhedi menginjakkan kakinya di Amerika pada 2021, menggunakan visa imigran khusus.
Baca juga: Wanita Afghanistan vs Larangan Taliban, Terkekang Tak Boleh Bernyanyi, Membaca, Harus Tutup Wajah
Sejumlah persiapan ia lakukan untuk aksinya bulan depan. Bahkan, dia juga memesan senapan AK-47, menjual aset keluarganya, dan membeli tiket sekali jalan untuk istri dan anaknya pulang ke Afganistan.
Kapan pemilihan presiden AS?
Dikutip dari BBC, pemilu AS 2024 akan diselenggarakan pada Selasa, 5 November 2024.
Presiden terpilih akan menjabat selama empat tahun di Gedung Putih, dimulai pada bulan Januari 2025.
Siapa saja kandidatnya dan bagaimana mereka dicalonkan?
Di Partai Republik, ada mantan presiden Donald Trump.
Ia menjadi calon resmi Partai Republik pada konvensi partai di Milwaukee, Wisconsin.
Trump memilih senator Ohio JD Vance untuk menjadi calon wakil presidennya.
Untuk Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris ikut serta dalam pemilihan, setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dan tidak ada Demokrat lain yang menentangnya.
Calon wakil presidennya adalah Gubernur Minnesota Tim Walz .
Ada juga beberapa kandidat independen yang mencalonkan diri sebagai presiden.
Salah satu yang paling menonjol adalah Robert F Kennedy Jr, keponakan mantan presiden John F Kennedy, tetapi ia menghentikan kampanyenya pada akhir Agustus dan telah mendukung Trump.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)