Iran Sepenuhnya Siap Perang, AS Kirim Rudal THAAD dan Personel Tempur Bantu Israel
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, Minggu (13/10/2024) mengatakan kalau negaranya siap untuk "situasi perang", sambil menegaskan bahwa pemerintahnya menginginkan perdamaian.
"Kami sepenuhnya siap menghadapi situasi perang. Kami tidak takut perang, tetapi kami tidak menginginkan perang, kami menginginkan perdamaian dan kami akan mengupayakan perdamaian yang adil di Gaza dan Lebanon," katanya saat berkunjung ke ibu kota Irak – menurut Agence France-Presse (AFP), dikutip Senin (14/10/2024).
Baca juga: Segera Serang Iran, Israel Dihajar Duluan 120 Roket dari Lebanon Saat Hari Penebusan Dosa Yahudi
"Kami akan berjuang untuk perdamaian yang adil di Gaza dan Lebanon," ujar Aragchi dalam pernyataannya, Minggu (13/10/2024), selama konferensi pers di Baghdad dengan mitranya dari Irak, Fuad Hussein, dilansir IRNA.
Aragchi tiba di Irak pada Sabtu (12/10/2024), sebagai bagian dari lawatan regional yang difokuskan pada upaya untuk menghentikan serangan Israel di Gaza dan Lebanon.
Sebelumnya, Aragchi juga telah mengunjungi Lebanon, Suriah, dan Arab Saudi. Dari Irak, Aragchi akan melanjutkan lawatannya ke Oman.
Ia mengatakan lawatannya itu ditujukan untuk melakukan "konsultasi dan diskusi erat" dengan sekutu regionalnya, terutama irak.
Pasalnya, kata Aragchi, kawasan Asia Barat tengah menghadapi berbagai tantangan yang disebabkan oleh Israel.
Ia menekankan perlunya negara-negara regional untuk menghentikan serangan Israel di Gaza dan Lebanon.
"Iran tidak mencari ketegangan atau meningkatkan ketegangan dari konflik (yang ada). Tapi, Iran siap berperang, sama seperti kami siap untuk perdamaian," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Fuad Hussein menyatakan, baik Iran maupun Irak, menghadapi tantangan yang signifikan.
Terutama, ujarnya, karena agresi Israel di Gaza yang terus berlanjut dan konflik yang meluas hingga ke Lebanon.
Ia memperingatkan perang yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.
"Penilaian pemerintah Irak adalah bahwa kelanjutan perang ini berbahaya dan memiliki banyak dampak buruk bagi Irak dan seluruh kawasan," jelas Hussein.
Baca juga: M Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Iran yang Piloti Sendiri Pesawat ke Lebanon saat Diincar Israel