News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Mabes TNI Cerita Kondisi Prajurit Tempur di Markas UNIFIL, AS Membingungkan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di sekitar Tyre di Lebanon Selatan. Berikut berita populer kanal internasional Tribunnews dalam sehari terakhir, Mabes TNI ceritakan kondisi prajurit di Markas UNIFIL, standar ganda AS

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer di kanal internasional Tribunnews telah terangkum dalam sehari terakhir.

Konflik di Timur Tengah masih menjadi berita yang paling banyak oleh penggemar berita internasional.

Mulai dari berita markas UNIFIL terkena ledakan lagi.

Kemudian standar ganda AS melarang Israel menargetkan sasaran nuklir Iran.

Sementara itu, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menegaskan tak akan mundur sesuai permintaan Israel.

Israel sebelumnya meminta UNIFIL meninggalkan Lebanon Selatan segera mungkin.

Namun dengan tegas Teneti mengatakan pasukannya tidak akan meninggalkan markas mereka

Hingga berita wanita Iran rela menyumbang uang hingga emas dalam dukungannya untuk operasi Hizbullah menyerang Israel.

Berikut berita populer kanal internasional Tribunnews dalam sehari terakhir:

1. Markas UNIFIL Terkena Ledakan Lagi

Markas Besar TNI melaporkan kondisi terkini dari prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB atau UNIFIL di Lebanon Selatan setelah UNIFIL menyatakan pihaknya terdampak oleh sejumlah ledakan untuk kedua kalinya dalam 48 jam terakhir pada Jumat (11/10/2024).

Baca juga: Hizbullah Klaim Serangan Baru terhadap Barak Militer Israel di Shebaa Farms

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto mengatakan saat ini seluruh pasukan TNI yang sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman.

"Seluruh pasukan TNI yang saat ini sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman, melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Force Comander Unifil," kata Hariyanto kepada wartawan pada Jumat (11/10/2024).

 Dua prajurit TNI tercatat mengalami luka ringan dalam serangan tentara Israel ke markas UNIFIL di Naqoura pada Kamis (10/10/2024).

Kedua prajurit tersebut, kata dia, merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB UNIFIL yang bertugas di bawah mandat PBB.

"Status kedua prajurit TNI (inisial EA & NS yang mengalami luka ringan) dalam peristiwa tersebut di atas, merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) di bawah mandat UN Nomor 1701," kata dia.

SELANJUTNYA>>>

2. Standar Ganda AS Larang Israel

Kontroversi pernyataan Amerika Serikat yang berbanding terbalik dengan apa yang mereka lakukan untuk terus membantu Israel.

Militer Israel mengumumkan bahwa AS telah mengirimkan sistem pertahanan rudal antibalistik THAAD ke Israel.

Mereka mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal ini sebagai persiapan untuk membalas serangan Iran.

 Meskipun digambarkan sebagai pengerahan pertama, AS telah mengumumkan pengerahan sementara THAAD pada Maret 2019 sebagai bagian dari latihan pertahanan bersama, dikutip dari Anadolu Anjansi.

THAAD adalah rudal yang dikembangkan oleh Lockheed Martin.

Rudal ini mampu mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah ketinggian tinggi.

THAAD diklaim sebagai sistem AS yang dirancang untuk mencegat target baik di dalam maupun di luar atmosfer.

Tentunya ini cukup membingungkan.

Sebelumnya, AS telah memberikan peringatan kepada Israel.

SELANJUTNYA>>>

3. UNIFIL Tegaskan Tak Ingin Mundur

Israel Kembali Serang Markas Besar UNIFIL pada Jumat (11/102024) (X/Twitter)

Juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) Andrea Tenenti mengatakan bahwa Israel telah meminta pasukannya untuk meninggalkan Lebanon Selatan segera.

"Mereka meminta kami untuk mundur dari posisi di sepanjang Garis Biru atau hingga lima kilometer (tiga mil) dari Garis Biru," kata juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti kepada AFP, dikutip dari Al-Arabiya.

Namun dengan tegas Teneti mengatakan pasukannya tidak akan meninggalkan markas mereka dalam kondisi apapun.

 “Namun ada keputusan bulat untuk tetap bertahan," tegasnya.

Teneti juga mengatakan bahwa bentrokan Hizbullah dan Israel juga sangat berdampak pada markasnya.

Pasalnya, markas UNIFIL mengalami banyak kerusakan akibat bentrok tersebut.

Ini juga mengganggu pasukan UNIFIL dalam melaksanakan tugasnya.

"Bekerja sangat sulit karena ada banyak kerusakan, bahkan di dalam pangkalan," kata Tenenti.

Terbaru, serangan Israel merusak beberapa kontainer milik UNIFIL.

"Baru tadi malam, di posisi pasukan penjaga perdamaian Ghana, tepat di luar, ledakan itu begitu kuat sehingga menghancurkan beberapa kontainer di dalamnya dengan sangat parah," katanya.

Meski begitu, Teneti juga khawatir apabila bentrokan kedua pihak ini akan meningkatkan ketegangan regional.

SELANJUTNYA>>>

4. Wanita Iran Sumbang Uang hingga Emas Dukung Hizbullah

Para Wanita Iran kompak menyumbangkan emas, perhiasan, hingga uang, untuk mendukung operasi Hizbullah melawan Israel.

Tak hanya itu, para ibu-ibu dan perempuan Iran juga turut menyerahkan makanan, dan apapun yang mereka miliki untuk disumbangkan di sebuah masjid di Teheran pada Sabtu (12/10).

Mengutip laman lokal Wana News, Gerakan ini diprakarsai sebagai tanggapan atas seruan Pemimpin Tertinggi Iran, melambangkan semangat pengorbanan dan tidak mementingkan diri sendiri yang berakar kuat dalam budaya negara tersebut.

 Salah satu contoh yang paling mencolok adalah sumbangan satu set emas senilai 100 juta toman atau sekitar 1.670 dolar AS dari seorang wanita Iran yang enggan disebutkan namanya.

Sumbangan fantastis yang setara dengan lima bulan gaji seorang karyawan biasa Ini disalurkan Wanita Iran ke stand masjid Teheran yang dihiasi poster-poster mendiang Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah serta bendera Iran dan Hizbullah.

Selain tumpukan donasi emas dalam sumbangan tersebut para Wanita Iran juga berhasil mengumpulkan uang tunai lebih dari 40 miliar toman atau sekitar 700.000 dolar AS.

Rencana semua dana bantuan yang telah dikumpulkan oleh masyarakat Iran akan dikirim   bersama dengan pengiriman obat-obatan dan makanan ke Gaza, Yaman, dan Lebanon.

Adapun dukungan ini diberikan tepat setelah organisasi-organisasi kemanusiaan di wilayah Lebanon dan Gaza menghadapi kekurangan dana yang parah di tengah kondisi kritis pengungsi perang.

SELANJUTNYA>>>

5. Berapa Kali Israel Luncurkan Bom ke Suriah

Gambar ini menunjukkan pemandangan bangunan tempat tinggal yang terkena serangan udara Israel yang dilaporkan, di pinggiran kota Mazzeh di pinggiran barat ibu kota Suriah, Damaskus, pada 8 Oktober 2024. - Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan tujuh orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Damaskus pada 8 Oktober. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP) (AFP/LOUAI BESHARA)

Pejabat Suriah menyalahkan Israel atas serangan udara yang menghantam gedung apartemen di Damaskus pada Selasa (8/10/2024) malam kemarin.

Eskalasi tersebut merenggut 13 jiwa, di antara korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, BBC melaporkan.

Apartemen tersebut, berada di kawasan Mezzeh, yang merupakan lokasi Kedutaan Besar Iran dan fasilitas diplomatik lainnya.

Militer Israel belum memberikan komentar terkait pembantaian ini.

Akan tetapi, Tel aviv mengakui melakukan ratusan serangan terhadap target di Suriah.

Berikut penjelasan singkat tentang dinamika antara Suriah dan Israel selama setahun terakhir:

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini