Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) sejak itu telah memperkuat sisi perbatasannya dengan mengerahkan artileri, unit tentara, ranjau darat, dan penghalang.
Mereka pekan lalu berjanji untuk sepenuhnya memutus jalur jalan dan rel kereta antar-Korea untuk memisahkan kedua bagian semenanjung.
Kedua Korea secara teknis telah berperang setelah konflik mereka tahun 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, yang tidak menghasilkan perjanjian damai.
Kedua negara tetangga itu mengalami pencairan singkat di bawah mantan Presiden Korea Selatan yang liberal, Moon Jae-in, dan didukung Donald Trump.
Tapii upaya itu berakhir ketika Yoon Suk-yeol yang konservatif terpilih sebagai presiden pada tahun 2022.
Tahun lalu, Pyongyang mendefinisikan ulang Korea Selatan sebagai negara musuh.(Tribunnews.com/RT/Yonhap/GlobalTimes/CGTN/xna)