TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Kelompok Hizbullah melancarkan dua serangan mematikan ke Israel dalam sehari, kepala IDF mengakui serangan itu sulit dan menyakitkan.
Sementara itu, setelah AS mengirimkan sistem antirudal THAAD ke Israel, sejumlah ahli memperkirakan bahwa rudal Kheibar Shekan-2 milik Iran, mampu menembus sistem itu dengan mudah.
Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Dua Serangan Mematikan Hizbullah ke Israel dalam Sehari, Kepala IDF: Sulit dan Menyakitkan
Kelompok Hizbullah Lebanon, melancarkan dua serangan mematikan ke entitas Israel dalam sehari pada Minggu (13/10/2024).
Satu di antara dampak serangan Hizbullah itu disebut Herzi Halevi, Kepala Staf Umum Pasukan Pendudukan Israel (IDF), sebagai serangan yang menyakitkan.
Berbicara pada Senin (14/10/2024), Halevi mengatakan kalau serangan Hizbullah kemarin terhadap pangkalan pelatihan militer Brigade Golani dekat Haifa yang menewaskan sedikitnya empat tentara sejauh ini adalah "sulit dan menyakitkan".
"Kami sedang berperang, dan serangan terhadap pangkalan pelatihan di garis depan merupakan hal yang sulit dan hasilnya menyakitkan," kata Halevi kepada para prajurit saat mengunjungi pangkalan pelatihan Brigade Golani yang diserang pada Minggu malam di wilayah Binyamina, sebelah selatan kota Haifa.
2. Kheibar Shekan-2 Iran Dinilai Mampu Kalahkan Sistem Antirudal THAAD, Ini Penjelasannya
Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Amerika Serikat dilaporkan mengerahkan salah satu sistem pertahanan rudal balistik tercanggihnya, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), ke Israel.
Pengerahan THAAD dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pertahanan rudal Israel sebagai persiapan menghadapi serangan rudal balistik Iran berskala besar, jika Israel menanggapi Operasi True Promise II.
Baca juga: Iran Sepenuhnya Siap Perang, AS Kirim Rudal THAAD dan Personel Tempur Bantu Israel
Pejabat Iran memperingatkan dengan tegas, provokasi lebih lanjut dari Israel dan para pendukungnya akan mengakibatkan "respons yang menghancurkan."
Banyak analis militer percaya, penempatan THAAD di wilayah pendudukan Israel menunjukkan sistem pertahanan udara Israel yang digembar-gemborkan, nyatanya tidak efektif terhadap rudal canggih Iran seperti yang disaksikan baru-baru ini.