TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Negara tetangga Indonesia yakni Singapura mendadak mengerahkan dua jet tempur F-15SG pada Selasa (15/10/2024).
Tujuannya untuk mengawal penerbangan Air India Express setelah diancam bom.
Rencananya penerbangan dari India itu akan mendarat di bandara Changi Singapura.
Pesawat Air India Express yang mengoperasikan penerbangan IX 684 dari Madurai ke Singapura telah menerima ancaman melalui email akan adanya bom di dalam pesawat.
Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen memberikan informasi terbaru tentang X (twitter) dengan mengatakan pesawat mendarat di Bandara Changi sekitar pukul 10 malam.
Setelah kejadian itu penyelidikan diserahkan kepada polisi.
"Sistem Pertahanan Udara Berbasis Darat (GBAD) dan Penjinak Bahan Peledak (EOD) kami juga diaktifkan. Begitu mendarat, pesawat diserahkan ke Polisi Bandara. Penyelidikan masih berlangsung," katanya.
Namun, jumlah penumpang dalam penerbangan itu belum diungkapkan dan belum ada pernyataan langsung dari Air India Express mengenai insiden tersebut.
Penerbangan Air India Express dari Madurai ke Singapura termasuk diantara tujuh penerbangan dari India yang menerima ancaman bom pada hari Selasa.
Yakni penerbangan Air India Delhi-Chicago, Air India Express Jaipur-Bengaluru, penerbangan IndiGo Dammam-Lucknow, penerbangan SpiceJet Darbhanga-Mumbai, penerbangan Akasa Air Siliguri-Bengaluru, penerbangan Alliance Air Amritsar-Dehradun-Delhi dan penerbangan Air India Express dari Madurai ke Singapura .
Pegangan X mengeluarkan ancaman terhadap empat pesawat -- dua penerbangan Air India Express, satu pesawat SpiceJet, satu pesawat Akasa, satu pesawat Air India, dan satu pesawat Alliance Air.
Penerbangan Air India dari Delhi ke Chicago dialihkan ke Kanada untuk pemeriksaan, sementara penerbangan Air India Express menjalani pemeriksaan keamanan di bandara Ayodhya.
Penerbangan SpiceJet dan Akasa Air mendarat dengan selamat, dan semua tindakan pencegahan telah diambil.
Ancaman bom serupa terjadi pada hari Senin, yang menargetkan tiga penerbangan internasional dari Mumbai.
Semua pesan pada hari Senin dinyatakan sebagai berita palsu setelah petugas keamanan, badan intelijen, maskapai penerbangan, dan operator bandara melakukan latihan keamanan antiteroris.
Sumber: CNA/IndiaToday