Mengutip Kyiv Independent, perang Rusia di Ukraina mungkin telah mencapai tahap baru minggu ini.
Muncul laporan bahwa Korea Utara telah beralih dari hanya memasok senjata ke Rusi, menjadi mengirim pasukannya sendiri.
Seorang diplomat Barat yang memahami masalah tersebut mengatakan kepada Kyiv Independent pada tanggal 15 Oktober bahwa Pyongyang telah mengirim 10.000 tentara ke Rusia, tetapi tidak jelas jenis tentara apa yang dikirim.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani perjanjian pertahanan strategis pada tanggal 19 Juni lalu, yang semakin memperdalam hubungan militer antara kedua negara.
Korea Utara sebelumnya telah memasok peluru artileri dan rudal balistik ke Rusia.
Namun, pengiriman pasukan akan menandai eskalasi geopolitik yang signifikan dalam kerja sama mereka.
Menurut para ahli yang berbicara kepada Kyiv Independent, setidaknya untuk saat ini, langkah ini adalah tanda keputusasaan Rusia yang mungkin memiliki dampak terbatas.
"Pengungkapan bahwa pasukan Korea Utara mungkin muncul di garis depan adalah konsekuensi langsung dari korban Rusia yang sangat besar," kata John Foreman CBE, mantan atase pertahanan Inggris di Moskow dari tahun 2019 hingga 2022, kepada Kyiv Independent.
"Efektivitas militer mereka dipertanyakan dan mereka akan menjadi umpan meriam bagi para pembela Ukraina."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)