News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Palestina di Gaza, Pimpinan MPR: Ini Pelanggaran HAM Berat

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno mengecam keras Israel yang membakar hidup-hidup pengungsi Palestina di RS Al Aqsa.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno mengecam keras Israel yang membakar hidup-hidup pengungsi Palestina di RS Al Aqsa. 

Menurut Eddy tindakan ini sekali lagi membuktikan Israel adalah pelanggar HAM berat dan seharusnya mendapatkan sanksi internasional. 

“Kami mengecam keras tindakan Israel yang membakar hidup-hidup pengungsi di RS Al Aqsa. Menyerang pengungsi sekaligus pasien di Rumah Sakit adalah tindakan biadab. Bahkan dalam suasana konflik dan perang sekalipun pengungsi dan pasien RS seharusnya dilindungi,” kata Eddy, Rabu (16/10/2024).

Secara khusus Wakil Ketua Umum PAN ini meminta Indonesia menggunakan pengaruhnya di PBB untuk segera menggelar sidang darurat Majelis Umum PBB dalam upaya mengecam dan memberikan sanksi internasional pada Israel. 

“Bahwa saat ini kita memang sedang menjalani transisi menuju pemerintahan baru, namun pembelaan kota terhadap warga Palestina tidak ada jedanya,"

Kami mendorong Kemenlu mendesak sidang khusus Majelis Umum PBB untuk memberikan sanksi terhadap Israel sekaligus memberikan perlindungan terhadap pengungsi Palestina dan korban kekerasan Israel yang dirawat di RS. 

Eddy meyakini, segenap Pimpinan MPR RI akan terus menyuarakan pembelaan terhadap Palestina dan segala bentuk penindasan dan penjajahan lainnya. 

“Amanat konstitusi jelas dan tegas bahwa Indonesia harus mengambil peran dalam perdamaian dunia sekaligus menghapuskan segala bentuk penjajahan. Peran itu yang akan terus kami jalankan selaku Pimpinan MPR RI,” katanya.

Israel kedapatan tembaki bocah-bocah Palestina 

Tentara Israel ketahuan menembaki bocah-bocah Palestina di Desa Biddu, Yerusalem, pada Senin (14/10/2024).

Peristiwa penembakan oleh tentara Israel itu terlihat dalam rekaman CCTV.

Awalnya ada dua bocah Palestina yang melarikan diri dari tentara Israel. Keduanya disusul oleh dua bocah lainnya.

Beberapa saat kemudian terlihat ada seorang tentara Israel yang memegang senjata.

Dengan posisi sedikit jongkok, tentara itu menembaki bocah-bocah Palestina yang mencoba kabur. Satu bocah terlihat jatuh dan tak bisa berdiri.

Tentara penembak itu dan beberapa rekannya berlari-lari kecil mendatangi bocah yang terjatuh.

Kemudian, mereka diikuti oleh kendaraan yang terlihat seperti mobil lapis baja pengangkut personel militer.

Para tentara Israel berhasil menangkap satu bocah yang tampak tidak berdiri, tetapi masih bergerak.

Dokter: Israel targetkan anak-anak

Seorang dokter asal Kanada bernama Fozia Alvi mengatakan Israel sengaja menargetkan anak-anak.

Alvi menangani para pasien di rumah sakit umum Eropa yang berada di Gaza selatan.

Dia pernah mengurus dua bocah berusia tujuh atau delapan tahun yang kepalanya ditembak tentara Israel.

Hati Alvi hancur. Kedua anak itu bukanlah anak pertama yang ditangani Israel.

"Mereka tak bisa berbicara. Mereka benar-benar berbaring seperti sayuran di tempat tidur. Mereka bukan satu-satunya," kata Alvi dikutip dari artikel The Guardian yang terbit April kemarin.

"Saya bahkan pernah melihat bocah cilik dengan luka pada kepala dan dada akibat tembakan sniper. Mereka bukan kombatan, mereka anak kecil."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini