TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan tewas dalam serangan Israel di Rafah.
Israel mengumumkan kemartiran Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam, Yahya Sinwar pada Kamis (17/10/2024).
"Eliminated: Yahya Sinwar," tulis unggahan X dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sementara akun X milik Mossad mengunggah potret yang diduga sosok Sinwar dengan menulis keterangan: "The Elimination of Sinwar: It was a completely accidental encounter with our forces, Not a special operation."
Tel Aviv menilai bahwa Yahya Sinwar merupakan dalang dari Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sinwar memainkan peran utama dalam kepemimpinan militer Hamas dan merupakan salah satu tokoh paling menonjol di Palestina, yang sering menjadi sasaran operasi Israel.
Kemartirannya dalam bentrokan dalam pertempuran tersebut merupakan pukulan besar bagi gerakan Hamas dan perlawanan Palestina.
Menyusul berita syahidnya Yahya Al-Sanwar, beberapa nama calon pemimpin Hamas muncul untuk mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut.
Para pemimpin ini memainkan peran penting dalam membangun kekuatan militer dan politik Hamas, dan dianggap sebagai salah satu tokoh kunci yang dapat memimpin tahap selanjutnya.
Dikutip dari Alhurra, berikut beberapa di antaranya:
1. Muhammad Al-Deif
Muhammad Al-Deif adalah seorang pemimpin militer Hamas yang telah menjadi tokoh kontroversial dan banyak dibicarakan.
Baca juga: ICC Akan Cabut Dakwaan Kejahatan Perang jika Yahya Sinwar Dipastikan Meninggal
Israel berusaha membunuh Panglima Brigade Al-Qassam, Muhammad Al-Deif sebanyak tujuh kali pada tahun 2001, 2002, 2003, 2006, 2014, 2023, dan 2024, dan semuanya gagal.
Informasi terakhir, statusnya sering tidak pasti.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai status Muhammad Al-Deif, apakah dia hidup atau mati.