News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Internasional: Israel Klaim Bunuh Yahya Sinwar - Kemenangan Besar Tentara Ukraina di Kharkiv

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya laporan kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dilaporkan tewas dalam serangan Israel.

Israel memberikan sejumlah bukti kematian Sinwar, namun Hamas belum mengkonfirmasinya.

Sementara itu, pasukan Ukraina meraih kemajuan besar di Kharkiv, persembunyian brigade senapan Rusia terdeteksi.

Selengkapnya, berikut kumpulan berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dilaporkan Tewas dalam Serangan Israel

Operasi udara yang dilakukan Angkatan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Rabu malam (16/10/2024) waktu setempat menewaskan tiga orang anggota Hamas.

IDF dan Badan Keamanan Dalam Negeri Israel (ISA) sedang memeriksa kemungkinan bahwa satu di antara yang tewas adalah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Meski foto-foto yang diduga sebagai tubuh Sinwar telah beredar di media sosial, identitas mereka belum dapat dipastikan.

"Pada tahap ini, identitas mereka belum dapat dipastikan," demikian menurut pernyataan IDF.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Deretan Klaim Israel Bunuh Yahya Sinwar: dari Foto Jasad hingga Laporan Pejabat

Israel mengeklaim telah berhasil membunuh pemimpin kelompok militan Palestina, Yahya Sinwar, setelah melakukan rangkaian serangan ke Gaza pada Kamis (17/10/2024).

Baca juga: Biden Dapat Info Kematian Yahya Sinwar di Atas Air Force One, Jasad Pemimpin Hamas Ditahan Israel

Dikutip dari Reuters, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim Yahya Sinwar tewas dalam salah satu serangan yang dilakukannya.

Namun, IDF tidak menjelaskan serangan tersebut lokasi yang disasar hingga mengeklaim telah membunuh Yahya Sinwar.

Mereka hanya menyebut serangan itu mengakibatkan tiga anggota Hamas tewas.

"Laporan awal saat operasi IDF di Jalur Gaza, tiga teroris berhasil dieksekusi. IDF dan ISA sedang menyelidiki kemungkinan bahwa salah satu dari teroris itu adalah Yahya Sinwar," demikian pernyataan dari IDF, dikutip dari Jerusalem Post.

Namun, dalam perkembangan penyelidikan yang telah dilakukan, foto jenazah yang diklaim sebagai Yahya Sinwar disebarkan oleh media asal Israel, Kan.

Kan membandingkan foto jenazah yang diklaim Yahya Sinwar dengan foto yang bersangkutan semasa masih hidup.

Salah satu kesamaan yang diklaim adalah terkait bentuk gigi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Iran Kosongkan Depot Minyak Terbesar, Ancaman Israel Semakin Dekat, AS Yakin Harga Minyak Meroket

Serangan balasan Israel ke Iran dilaporkan semakin dekat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakinkan Presiden AS Joe Biden kalau serangan yang direncanakan hanya akan menargetkan fasilitas militer di Iran, bukan infrastruktur nuklir atau depot minyak.

Menurut laporan Washington Post, dalam panggilan telepon pada 9 Oktober 2024, Netanyahu menyatakan kalau Israel berencana untuk menjaga serangan tetap 'terbatas' guna mencegah konflik berskala penuh.

"Jika Israel menyerang fasilitas minyak di Iran, harga energi bisa naik secara dramatis," ungkap sumber di Gedung Putih dikutip dari Eurasiantimes, Kamis (17/10/2024).

Biden sebelumnya menyatakan kalau serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran bukan lah hal dianggap pantas.

Sumber yang sama juga menekankan bahwa Netanyahu menunjukkan sikap yang lebih moderat dibandingkan sebelumnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Komandan IRGC: Israel Akan Dihajar Iran jika Serang Kami, Sistem THAAD AS Tak Berguna

4. Kemenangan Besar Tentara Ukraina di Kharkiv, Persembunyian Brigade Senapan Rusia Terdeteksi

Unit Intelijen Pertahanan, termasuk kelompok Artan, Kraken, dan International Legion Ukraina berhasil membebaskan kawasan hutan yang luas di utara desa Lyptsi di wilayah Kharkiv.

Misi tersebut berhasil merebut posisi pertahanan utama Rusia dan menghancurkan tiga batalyon senapan bermotor, detasemen Storm, dan kompi pengintaian dari Resimen Senapan Bermotor Terpisah ke-7 dari Korps Angkatan Darat ke-11 Rusia.

Pasukan Ukraina juga menahan sejumlah tentara Rusia sebagai tawanan, yang dapat membantu memfasilitasi pemulangan tawanan perang Ukraina.

Operasi tersebut menebangi 400 hektar hutan, yang secara signifikan memperburuk situasi bagi pasukan Rusia di area tersebut, dikutip dari Defence Express.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini