Namun, sebuah "kerusakan teknis" menyebabkan kotak-kotak bantuan jatuh ke tenda-tenda yang menampung para pengungsi, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan, kata para saksi.
Sebuah sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa satu orang lanjut usia tewas dan beberapa lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Israel telah memberlakukan pembatasan ketat pada pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, terutama melalui darat, yang menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Kekurangan ini telah menyebabkan kelaparan yang meluas, yang telah merenggut nyawa banyak anak-anak dan orang tua.
Palestina dan organisasi hak asasi manusia internasional menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza, yang menurut mereka merupakan kejahatan perang.
PBB telah meminta Israel untuk membuka penyeberangan darat untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan penting masuk ke Wilayah itu sebelum krisis yang semakin parah menelan lebih banyak korban.
Sejak tahun 2006, Israel telah mempertahankan blokade terhadap Gaza, mengubah wilayah itu menjadi apa yang banyak orang gambarkan sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.
Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.400 orang tewas sejak itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 99.100 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR