Ia juga terkena pecahan peluru dari dua jenis amunisi: peluru tank Merkava Mark 4 yang ditembakkan oleh Brigade ke-460 dan rudal Matador.
Sinwar terbunuh setelah bangunan tempat dia berada runtuh menimpanya.
Jasad Sinwar ditemukan selama penyisiran sehari setelahnya.
Dua sosok ditutupi selimut, berjalan di depan Sinwar untuk membersihkan jalan.
Tentara IDF mengevakuasi jenazah Sinwar dengan tandu.
"Kami sudah mengetahui perkiraan lokasi Sinwar sejak lama meskipun Hamas menjaga kerahasiaannya dengan ketat," kata seorang pejabat IDF.
IDF mengungkapkan bahwa "beberapa minggu lalu, dalam operasi bawah tanah yang serupa, menemukan sebuah ruangan dengan bukti yang menunjukkan Sinwar berada di kompleks yang sama.
"Kami tahu dia berada di Rafah, dan kami fokus mengungkap infrastruktur bawah tanah di sana untuk menemukannya.
"Bahkan kemarin, kami tidak yakin apakah Sinwar telah melarikan diri ke Khan Yunis. Ini adalah pencapaian signifikan yang seharusnya menjadi pencapaian strategis."
Baca juga: Profil 8 Calon Pengganti Yahya Sinwar, Muhammad Al-Sanwar, Mahmoud Al-Zahar, hingga Rawhi Mushtaha
IDF masih menyelidiki identitas kedua orang yang bersama Sinwar, dan masih belum jelas apakah salah satunya adalah komandan batalion Hamas.
"Hamas terus beroperasi bahkan saat Sinwar tidak bisa dihubungi," kata pejabat militer itu.
"Ada tokoh senior lain di dalam Hamas, dan mereka memiliki rantai komando yang terstruktur. Ada Hamas di luar negeri, dan saudara laki-laki Sinwar, Mohammed."
Selama pertempuran hari Rabu yang menyebabkan kematian Sinwar, seorang prajurit dari Batalyon ke-450 terluka parah akibat tembakan dari dua teroris yang melarikan diri ke gedung di dekatnya.
Prajurit yang terluka, warga desa Druze di Israel utara, dievakuasi ke Pusat Medis Soroka di Be'er Sheva, tempat ia saat ini dirawat intensif.