Al-Nakhlah menegaskan kematian Yahya Sinwar ini bukanlah akhir perjuangan Palestina, justru akan menjadi babak baru.
"Kemartiran Komandan Yahya Sinwar adalah momen penting dalam sejarah Palestina, yang menandai babak baru perlawanan dan keteguhan," imbuhnya.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP)
PFLP menganggap kematian Sinwar tidak akan melunturkan semangat Hamas.
“Pemrakarsa Pertempuran Banjir Al-Aqsa membuka gerbang menuju babak kemenangan baru dengan kesyahidannya,” kata Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
“Kami di Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Komando Umum benar-benar yakin bahwa gerakan Hamas akan tumbuh lebih kuat, lebih tangguh dan lebih mampu melanjutkan langkah para pemimpin yang syahid, dan bahwa orang-orang kami yang teguh dan hebat, terlepas dari kerasnya pertempuran, akan tetap menjadi inkubator perjuangan perlawanan mereka,” kata gerakan itu.
Brigade Al-Qassam
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam memuji kesyahidan Sinwar.
Menurut Al-Qassam, Sinwar memiliki keberanian yang hebat karena mengorbankan nyawanya untuk Palestina.
"Panglima kami Yahya Sinwar, yang memimpin dengan keberanian dan kebijaksanaan, kini naik ke jajaran tertinggi kesyahidan, darahnya mengobarkan revolusi hingga pembebasan terakhir," katanya.
Al-Qassam mengatakan Sinwar memiliki perjalanan yang panjang dalam memimpin Hamas.
"Perjalanan Sinwar sebagai pemimpin Perlawanan digambarkan sebagai salah satu pengorbanan besar, dedikasi, dan pengejaran tanpa henti untuk pembebasan Palestina," kata Brigade al-Qassam.
Hizbullah
Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah juga turut berduka atas kematian Yahya Sinwar.
"Kam menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Palestina yang berjuang dan tertindas, kepada saudara-saudara kita dalam Gerakan Perlawanan Islam – Hamas, kepada bangsa Arab dan Islam kita, dan kepada setiap pejuang, penentang, dan orang bebas di dunia ini, atas kesyahidan pemimpin Banjir Al-Aqsa, Yahya Sinwar," dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah mengatakan Sinwar, yang mengambil alih tanggung jawab dan tongkat kepemimpinan dari pemimpin yang syahid Ismail Haniyeh.
Gerakan ini kagum dengan perjuangan Hamas yang hingga masa akhir hidupnya masih membela Palestina.