TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memuji pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, atas peran pentingnya dalam menghadapi musuh.
Khamenei menyebut Yahya Sinwar sebagai "sosok yang bersinar" dalam perlawanan dan perjuangan.
Dilansir PressTV, dalam pesannya pada hari Sabtu (19/10/2024), sehari setelah Hamas mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar, Khamenei menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, rekan-rekannya, dan semua orang yang mengabdikan diri melawan pendudukan.
"Ia adalah sosok yang bersinar dalam perlawanan dan perjuangan. Dengan tekad baja, ia berdiri teguh melawan musuh yang menindas dan agresif," tulisnya.
"Dengan kebijaksanaan dan keberanian, ia memukul musuh dengan keras, meninggalkan pukulan yang tak dapat dipulihkan pada tanggal 7 Oktober dalam sejarah wilayah ini."
"Dan kemudian, dengan martabat dan kebanggaan, ia naik ke surga para syahid."
Khamenei juga menekankan bahwa front perlawanan tetap tidak dapat dihentikan meskipun tokoh-tokoh utamanya telah gugur.
"Seseorang seperti Sinwar, yang menghabiskan hidupnya berjuang melawan musuh yang suka merampas dan menindas, tidak pantas mendapatkan akhir selain kesyahidan."
"Kehilangannya tentu menyakitkan bagi barisan perlawanan, tetapi barisan ini tidak berhenti maju dengan kesyahidan tokoh-tokoh terkemuka seperti Sheikh Ahmed Yassin, Fat'hi Shaqaqi, Abdel Aziz Rantisi, dan Ismail Haniyeh, dan tidak akan melambat sedikit pun dengan kesyahidan Sinwar, Insya Allah."
"Hamas masih hidup dan akan tetap hidup."
Khamenei menegaskan kembali komitmen Iran untuk mendukung para pejuang perlawanan.
Baca juga: Video Detik-Detik Kematian Yahya Sinwar Adalah Blunder Israel, Beginilah Cara Seorang Pahlawan Gugur
"Seperti biasa, kami akan mendukung para mujahidin dan pejuang yang tulus, dengan keberhasilan dan bantuan Allah."
Hamas Mengonfirmasi Kematian Yahya Sinwar
Dilansir Al Jazeera, Khalil Hayya, pimpinan Hamas di Gaza, mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Jumat (18/10/2024).
Ia mengatakan bahwa pemimpin berusia 62 tahun itu teguh, berani, dan tak kenal takut serta mengorbankan nyawanya demi pembebasan rakyat.