News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ketua Parlemen Iran Pastikan Ali Khamenei Tetap Dukung Hizbullah dan Lebanon

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengirim Ketua Parlemen Iran ke Beirut untuk menyampaikan pesan dukungan kepada Hizbullah dan Lebanon dalam menghadapi Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Parlemen Iran (Dewan Syura), Mohammad Bagher Qalibaf, memastikan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, tetap mendukung Hizbullah dan Lebanon.

Mohammad Bagher Qalibaf datang atas undangan rekannya Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang diberi wewenang oleh Hizbullah untuk melakukan upaya internasional untuk gencatan senjata dengan Israel.

Ia juga akan mengadakan diskusi dengan Nabih Berri dan menyampaikan pesan Ali Khamenei kepada para pejabat Lebanon.

Dalam pidato singkatnya, Mohammad Bagher Qalibaf mengatakan negaranya sangat mendukung semua keputusan pemerintah Lebanon dan Hizbullah.

"Kami akan mendukung semua keputusan yang dikeluarkan pemerintah, kelompok perlawanan di Lebanon, dan Hizbullah," kata Mohammad Bagher Qalibaf di Beirut, Lebanon, Sabtu (12/10/2024), seperti diberitakan Sky News.

Ketua parlemen Iran itu mengindikasikan bahwa Iran akan memberikan semua bantuan yang bisa diberikan untuk membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel.

Namun dia menjelaskan bantuan ini disalurkan melalui jembatan bantuan langsung antara Teheran dan Beirut, di bawah pengawasan pemerintah.

Mohammad Bagher Qalibaf diperkirakan akan berangkat ke Jenewa untuk menghadiri KTT Persatuan Antar Parlemen setelah mengunjungi Lebanon, seperti diberitakan Al Arabiya.

Sementara itu, Hizbullah yang juga memiliki sejumlah kursi di parlemen Lebanon, mengkonfirmasi melalui beberapa pejabatnya selama beberapa hari terakhir bahwa mereka mendukung gencatan senjata.

Hizbullah menekankan, tidak akan ada diskusi mengenai masalah politik internal sebelum Israel menghentikan perang.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Baca juga: Hizbullah Dukung Gencatan Senjata, AS: Mereka Kena Pukulan Telak dari Israel

Israel dan Hizbullah terlibat pertempuran setelah Hizbullah meluncurkan roket ke perbatasan Israel utara, Palestina yang diduduki, sejak 8 Oktober 2023 untuk mendukung perlawanan Hamas di Jalur Gaza.

Pada 31 Juli 2024, Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran dan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah di pinggiran Beirut pada 27 September 2024.

Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.126 jiwa dan 98.117 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (12/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini