News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahli Nyatakan Sungai Yamuna yang Disucikan di India Mati Akibat Limbah Beracun

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada hari Minggu (20/10/2024), seorang ahli lingkungan menyatakan bahwa Sungai Yamuna yang sakral di India telah “mati total”.

Dikutip dari Hindustan Times, Chhath Puja, yang akan dirayakan pada tanggal 5 November tahun ini, melibatkan umat yang berendam di sungai.

Baca juga: Malaysia Gerak Cepat Cari Musuh Baru, India Dipaksa Mainkan Peran Ganda

Namun, karena kondisi sungai yang sangat tercemar, perayaan tersebut mungkin akan terhambat.

Ajit Singh Rathi, seorang jurnalis, mengunggah video busa beracun itu dengan pernyataan dalam bahasa Hindi yang berbunyi, “Ibu Yamuna sedang mengalami penderitaan yang luar biasa, dan itu juga terjadi di ibu kota negara Delhi, di mana bukan hanya satu, tetapi dua pemerintahan berkuasa. Penderitaannya begitu hebat sehingga Anda juga akan mengerang.”

Ia menambahkan, “Ke mana perginya ribuan crore rupee yang dimaksudkan untuk membersihkan Yamuna? Ke mana menghilangnya resolusi-resolusi untuk Yamuna itu?”

Warga lainnya mengunggah video seseorang yang mencoba menyeberangi sungai yang penuh buih, dengan pernyataan - “Chhath Puja sudah dekat, tetapi kondisi Yamuna yang tercemar masih menjadi tantangan. Iman dan sungai yang bersih harus mengalir bersama.”

Perjuangan Sungai Yamuna selama beberapa dekade dalam melawan polusi tetap menjadi bukti nyata dari krisis lingkungan di India, dengan kurangnya kemauan politik untuk mengatasi masalah ini, membuat jutaan orang yang bergantung pada perairannya berada dalam bahaya.

Partai Aam Aadmi mengatakan bahwa pemerintah Delhi memantau situasi dengan cermat.

"Para pejabat telah mulai menaburkan cairan penghilang busa untuk mengatasi masalah tersebut dan pemerintah secara aktif mengambil langkah-langkah untuk mengelola dan menyelesaikan situasi tersebut," kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Busa berbau tajam tersebut mengandung amonia dan fosfat tingkat tinggi, yang menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk masalah pernapasan dan kulit, menurut para ahli lingkungan," demikian laporan kantor berita PTI.

Bhim Singh Rawat, koordinator asosiasi Jaringan Asia Selatan untuk Bendungan, Sungai, dan Masyarakat (SANDRP) mengatakan kepada PTI bahwa untuk tingkat busa yang ada, tingkat polusi pasti mengkhawatirkan, karena sungai itu sendiri juga memiliki kemampuan pembersihan alami.

(Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini