Penggunaan drone telah mendominasi medan perang di Ukraina.
Kedua belah pihak sama-sama menggunakannya untuk keperluan pertempuran dan pengumpulan intelijen.
Meskipun drone militer yang lebih tradisional masih digunakan, drone dengan pandangan orang pertama (FPV) lebih populer.
Drone FPV terbukti menjadi cara yang murah dan efektif untuk melakukan serangan presisi terhadap pasukan dan kendaraan.
Permintaan akan lebih banyak sistem tanpa awak telah mendorong Ukraina dan Rusia untuk meningkatkan produksi drone domestik mereka agar dapat memenuhi kebutuhan medan perang.
Ukraina telah menetapkan target produksi yang ambisius, terutama untuk pesawat nirawak FPV.
Namun, para pejabat mengatakan bahwa mereka akan melampaui target tersebut.
Kyiv juga telah membangun gudang senjata pesawat nirawak angkatan laut buatan sendiri, yang telah digunakan untuk menghancurkan Armada Laut Hitam Moskow, dan pesawat nirawak serang jarak jauh, yang digunakan untuk menyerang fasilitas militer dan energi utama di dalam Rusia.
Peningkatan produksi drone Ukraina dilakukan dalam upaya untuk memperkuat basis industri pertahanannya.
Ukraina berubah dari hampir tidak memproduksi senjata sebelum perang, menjadi memproduksi amunisi baru dengan kecepatan kilat.
"Dulu, industri pertahanan Ukraina tampak tidak berdaya. Namun, kini industri ini tengah menuju kepemimpinan, setidaknya di Eropa," kata Zelensky, Selasa (1/10/2024).
"Kini, industri-industri inilah yang membuat Ukraina kembali bangga."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)