Dengan pesawat ini, Irak tidak hanya memodernisasi armadanya tetapi juga memperkuat kemampuan pertahanan udaranya pada saat ketidakstabilan di Timur Tengah.
Rafale dapat digunakan untuk berbagai misi, dari superioritas udara hingga dukungan darat, menjadikannya aset penting dalam melindungi kedaulatan Irak.
Selain itu, kesepakatan ini menunjukkan potensi kolaborasi militer di masa depan antara Irak dan Prancis.
Mengingat meningkatnya kemitraan militer, transaksi lebih lanjut yang melibatkan sistem dan teknologi militer tambahan dapat mengikuti. Prancis, dengan pengalamannya dalam menyediakan solusi militer yang komprehensif, kemungkinan akan menawarkan platform dan layanan lain yang dapat meningkatkan efektivitas operasional Angkatan Udara Irak.
Mengintegrasikan Jet Tempur Rafale ke dalam struktur militer Irak yang ada menghadirkan tantangan logistik dan teknis.
Mengingat bahwa Rafale adalah platform yang kompleks, pelatihan untuk pilot dan tenaga teknis akan sangat penting. Irak perlu berinvestasi dalam pelatihan, simulator, dan dukungan teknis untuk memastikan bahwa pesawat baru dapat beroperasi dengan kapasitas penuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah menghadapi tantangan dalam mempertahankan armada F-16 karena kekurangan suku cadang dan personel yang berpengalaman.
Oleh karena itu, memastikan sumber daya dan infrastruktur yang memadai untuk keberhasilan integrasi Rafale sangat penting.
Infrastruktur yang ada untuk mendukung jet Rafale baru ini akan menjadi aspek kunci dari implementasi kesepakatan yang sukses. Sementara Irak memiliki beberapa pangkalan militer, kesiapannya untuk mendukung jet tempur canggih akan membutuhkan investasi lebih lanjut.
Meningkatkan dukungan darat dan fasilitas yang diperlukan untuk mempertahankan Rafale akan sangat penting dalam memastikan kesiapan operasional pesawat.
Irak mungkin perlu mengembangkan prosedur teknis baru dan meningkatkan kondisi di pangkalan yang ada untuk memenuhi persyaratan untuk mempertahankan platform yang kompleks ini.
Kebutuhan ini akan memerlukan kerja sama yang mendalam dengan mitra Prancis, yang berpotensi mengarah pada manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak.
Sebagai kesimpulan, pembelian jet tempur Rafale Irak merupakan langkah signifikan dalam upaya modernisasi militernya, meningkatkan kemampuan angkatan udara dan otonomi strategisnya.
"Ketika lanskap geopolitik berkembang, implikasi dari kesepakatan ini kemungkinan akan beresonansi jauh melampaui peningkatan militer langsung, mempengaruhi posisi Irak di wilayah tersebut dan hubungannya dengan negara-negara besar," tulis kesimpulan ulasan BM.