Tim gabungan juga akan menyelidiki kemungkinan bahwa karyawan asal Indonesia tersebut mungkin mendapatkan bantuan dari karyawan lokal di KAI dalam tudingan upaya membocorkan rahasia tersebut.
Rincian lainnya sementara ini tak diungkapkan ke publik karena penyelidikan masih berlangsung.
Dugaan kebocoran rahasia ini menimbulkan kekhawatiran diplomatik karena beberapa teknologi KF-21 yang diterima oleh KAI dari Amerika Serikat dilaporkan belum diizinkan untuk diekspor.
Baca juga: Bertaruh nyawa mengirim uang ke Korea Utara - Seperti film mata-mata
Sebelumnya, Indonesia juga dinyatakan gagal membayar bagian dari pengembangan bersama proyek KF-21 yang diluncurkan pada tahun 2015 lalu.
Menurut informasi dari situs Korea Herald, Indonesia baru telah menyetor 278,3 miliar won (sekitar Rp3,2 triliun) untuk proyek tersebut, dengan sisa pembayaran sebesar 1 triliun won.
Rencananya, Korea Selatan berencana memulai produksi jet tempur KF-21 pada akhir tahun ini.
Pada tahun 2031, target produksi KF-21 adalah sebanyak 120 pesawat.