News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Terbangkan MiG-29 dan Su-25, Pilot Tempur Korea Utara Sudah Ada di Vladivostok Rusia Sejak September

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilot-pilot tempur Korea Utara dilaporkan sudah berada di wilayah Rusia sejak September 2024.

Bagi Rusia, kolaborasi ini membawa banyak keunggulan strategis.

Angkatan udara Korea Utara yang lebih mampu dapat berfungsi sebagai penyangga pertahanan Rusia di Timur Jauh, khususnya jika terjadi ketegangan yang meningkat dengan kekuatan Barat.

Selain itu, ia dapat membuka pintu bagi lebih banyak operasi militer bersama di wilayah Pasifik, yang berpotensi menantang AS dan dominasi sekutu.

Aspek lain yang menarik adalah bagaimana hubungan ini dapat mempengaruhi masa depan hubungan militer-industri Rusia dan Korea Utara.

Melatih pilot Korea Utara untuk mengoperasikan jet canggih tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka tetapi dapat memposisikan Korea Utara sebagai penyedia pilot berpengalaman untuk mendukung angkatan udara Rusia sendiri, menghilangkan beberapa tekanan operasional yang dihadapi Moskow.

Selain itu, ketika industri pesawat militer Rusia bergulat dengan meningkatnya persaingan dari pesawat tempur China yang lebih maju, Korea Utara tetap menjadi pasar yang stabil dan dapat diandalkan untuk ekspor Rusia.

Dengan armada udara yang cukup besar, Korea Utara dapat terus menjadi pembeli yang substansial, memberikan dukungan ekonomi penting untuk sektor kedirgantaraan Rusia.

Jet tempur Sukhoi Su-25 Rusia.

Dampak Geopolitik dari Kolaborasi Rusia-Korea Utara

Di luar pertimbangan militer, kemitraan yang berkembang antara Rusia-Korea Utara ini menimbulkan pertanyaan geopolitik yang lebih luas. 

Apa implikasi jangka panjang potensial untuk keamanan Asia Timur jika Korea Utara mendapatkan akses ke teknologi canggih Rusia?

Mungkinkah ini mendorong Korea Selatan, Jepang, dan bahkan Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali strategi pertahanan mereka di wilayah tersebut?

Apakah itu akan mengarah pada perlombaan senjata, mendorong negara-negara ini untuk berinvestasi dalam persenjataan yang lebih canggih atau mencari aliansi keamanan yang lebih dalam?

Selain itu, jika Rusia berhasil menghindari sanksi internasional untuk menyediakan jet dan teknologi canggih ke Korea Utara, itu bisa menjadi preseden, mendorong negara-negara lain yang menghadapi sanksi untuk mencari pengaturan serupa dengan Rusia atau pemasok senjata lainnya yang bersedia melewati pembatasan.

Satu lagi yang menarik adalah bagaimana kolaborasi ini dapat mempengaruhi perhitungan strategis China.

Secara historis, China telah menjadi sekutu utama Korea Utara dan pemasok senjata.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini