Masih dikutip dari Aljazeera, serangan tersebut bukanlah serangan jet tempur.
Melainkan, serangan dari semacam drone dan ledakannya terdengar di Teheran.
Sebelumnya, rencana serangan besar Israel ke Iran itu bocor melalui akun Telegram 'Middle East Spectator' pada Jumat (18/10/2024).
Di Telegram itu ada dua dokumen yang diduga berasal dari intelijen sekutu Israel, Amerika Serikat (AS).
Dalam dokumen itu menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan AS, Israel meningkatkan aktivitas militer sebagai persiapan menyerang Iran.
Persiapan yang dimaksud itu di antaranya adalah Israel menggelar latihan militer dengan menangani rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM).
Ada juga latihan operasi UAV rahasia dan latihan pengerahan pasukan besar (LFE) kedua pada 15-16 Oktober 2024.
(Tribunnews.com/Rifqah/Yunita/Erik)