Digertak Panglima IRGC Iran, Israel Kembangkan Sistem Pertahanan Laser Senilai Rp 31 Triliun
TRIBUNNEWS.COM - Panglima tertinggi Garda Revolusi Iran, pasukan elite Angkatan Bersenjata Iran, Hossein Salami, memperingatkan Israel kalau mereka akan menghadapi "konsekuensi pahit" atas serangannya terhadap lokasi militer Iran, Sabtu (26/10/2024).
Ancaman Hossein Salami ke Israel itu dikabarkan media lokal pada Senin (28/10/2024).
Baca juga: Di Balik Layar Serangan Israel ke Iran: Butakan Radar Teheran di Suriah, Jet F-35 Hajar S-300 Rusia
Kepala Garda Revolusi Hossein Salami , yang dikutip oleh kantor berita Tasnim, mengatakan Israel telah "gagal mencapai tujuan yang mengerikan" dengan serangan udaranya pada hari Sabtu.
Hossein Salami, menyebut serangan Israel itu sebagai tanda "salah perhitungan dan ketidakberdayaan.
Dia memperingatkan, "Konsekuensi pahitnya atas serangan ke Iran tidak akan terbayangkan bagi Israel."
Pembalasan akan Gunakan Semua Sumber Daya yang Tersedia
Dalam konteks membalas Israel, Teheran menyatakan akan "menggunakan semua alat dan sumber daya yang tersedia" untuk menanggapi serangan Israel akhir pekan lalu terhadap target militer di Iran.
Hal itu dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada Senin.
Iran sebelumnya mengecilkan serangan udara Israel pada hari Sabtu, dengan mengatakan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan terbatas.
Adapun Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian eskalasi yang telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar di Timur Tengah .
Berbicara pada konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi, Baghaei mengatakan: "(Iran) akan menggunakan semua sumber daya (alat/perangkat) yang tersedia untuk memberikan tanggapan yang pasti dan efektif terhadap rezim Zionis (Israel)".
Sifat respons Iran bergantung pada sifat serangan Israel, Baghaei menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Minggu bahwa pejabat Iran harus menentukan cara terbaik untuk menunjukkan kekuatan Iran kepada Israel.
Khamenei menambahkan kalau serangan Israel "tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan".
Puluhan jet tempur Israel menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar pada hari Sabtu terhadap pabrik-pabrik rudal dan lokasi-lokasi lain di dekat Teheran dan di Iran barat, kata militer Israel.
Kedua musuh bebuyutan yang bersenjata lengkap ini telah terlibat dalam siklus tindakan pembalasan terhadap satu sama lain selama berbulan-bulan, dengan serangan hari Sabtu terjadi setelah rentetan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang sebagian besarnya menurut Israel dijatuhkan oleh pertahanan udaranya.
Iran mendukung Hizbullah , yang terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Israel di Lebanon , dan juga kelompok Palestina Hamas , yang memerangi Israel di Jalur Gaza .
Israel Kembangkan Sistem Pertahanan Udara Laser
Terkait ancaman Iran, Tentara Pendudukan Israel (IDF) mengumumkan kesepakatan hampir 2 miliar shekel atau setara Rp 8,4 Triliun untuk mengembangkan sistem pertahanan udara laser “Magen Or” yang disebut-sebut sebagai 'Iron Beam'.
Langkah ini dilakukan ketika Tel Aviv meminta baterai pertahanan rudal THAAD kedua dari Amerika Serikat untuk meningkatkan pertahanan di tengah meningkatnya ancaman, termasuk peningkatan serangan drone dan rudal dari Lebanon dan kekhawatiran atas balasan Iran.
Amerika Serikat baru-baru ini menyediakan negara pendudukan Israel dengan baterai pertahanan udara canggih, bersama dengan tentara Amerika untuk mengoperasikannya.
Dukungan ini, termasuk senjata dan rudal, sejalan dengan bantuan militer AS yang sedang berlangsung di tengah meningkatnya permusuhan di Gaza dan Lebanon.
Sebelumnya, Kepala Staf Israel Herzi Halevi mengakui kerugian besar yang dihadapi oleh Pasukan Pendudukan Israel dalam agresi dengan Lebanon dan Gaza.
Dalam sebuah pernyataan untuk menghormati tentara yang gugur, Halevi berkomentar tentang “biaya tinggi” dari agresi yang sedang berlangsung, dengan menyatakan, “Kami telah menderita kerugian yang signifikan dan menyakitkan dan terus berjuang untuk membawa kembali mereka yang ditawan.”