AS telah secara terbuka menekan Israel agar tidak menyerang fasilitas minyak dan nuklir.
Saran ini tampaknya dipatuhi oleh Tel Aviv, BBC melaporkan.
Negara-negara Barat pada gilirannya mendesak Iran agar tidak memberikan tanggapan guna memutus siklus eskalasi antara kedua negara Timur Tengah, yang mereka khawatirkan dapat memicu perang regional habis-habisan.
Media Iran telah menayangkan rekaman kehidupan sehari-hari yang berjalan seperti biasa dan menggambarkan kerusakan yang "terbatas" sebagai sebuah kemenangan, sebuah pilihan yang menurut para analis dimaksudkan untuk meyakinkan warga Iran.
Israel mengakui pihaknya menargetkan lokasi militer di beberapa wilayah Iran pada hari Sabtu sebagai balasan atas serangan Iran, termasuk rentetan hampir 200 rudal balistik yang ditembakkan ke Israel pada tanggal 1 Oktober.
Lalu pada hari Minggu (27/10/2024), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah melumpuhkan sistem pertahanan udara dan produksi rudal Iran.
Ia mengatakan serangan itu telah "sangat merusak kemampuan pertahanan Iran dan kemampuannya untuk memproduksi rudal".
"Serangan itu tepat dan kuat serta mencapai tujuannya," kata Netanyahu pada upacara mengenang para korban serangan 7 Oktober tahun lalu.
"Rezim ini harus memahami prinsip sederhana: siapa pun yang menyakiti kita, kita menyakitinya."
Konflik Israel-Hizbullah
Pertempuran terus berlanjut antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas di Gaza.
Pada hari Minggu (27/10/2024), serangan udara Israel di kota Sidon di Lebanon selatan menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut otoritas setempat.
Di hari yang sama, Lebanon mengatakan sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan Israel di wilayah selatan negara itu.
Usulan Gencatan Senjata Mesir
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu (27/10/2024) mengusulkan gencatan senjata dua hari di Gaza, yang akan melibatkan pertukaran empat sandera Israel dengan beberapa tahanan Palestina.