Meskipun kita tidak lagi hidup di zaman purba dan mewaspadai hewan predator, kita masih bisa menangkap isyarat kecil di lingkungan sekitar seperti gerakan mata orang lain.
Bahkan jika kita tidak menyadarinya, isyarat tersebut dapat memicu otak kita untuk merasa seperti sedang diawasi.
Peran penglihatan
Penglihatan tepi—apa yang kita lihat di luar penglihatan pusat seperti objek atau gerakan yang muncul di ekor mata–adalah faktor lain yang dapat menjelaskan fenomena skopastesia.
Meskipun tidak sejelas penglihatan pusat, penglihatan tepi sangat baik dalam mendeteksi gerakan dan perubahan di lingkungan sekitar.
Artinya, alam bawah sadar kita mungkin dapat mendeteksi bahwa seseorang sedang memperhatikan kita.
Dengan kata lain, jika seseorang di sekitar kita menggerakkan mata atau menoleh untuk melihat kita, penglihatan tepi mungkin menangkap gerakan kecil itu, meskipun kita tidak sepenuhnya menyadari.
Hal ini kemudian dapat memicu otak untuk memberi tahu kita bahwa seseorang sedang memperhatikan kita.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
Neuron cermin
Otak manusia juga memiliki kemampuan luar biasa untuk memahami tindakan dan emosi orang lain.
Hal ini dimungkinkan berkat sirkuit otak yang melibatkan neuron cermin.
Neuron tersebut diaktifkan saat kita melakukan suatu tindakan atau saat kita melihat seseorang melakukan tindakan serupa.
Tanpa berbicara kepada mereka, kita memahami apa yang mereka lakukan.
Neuron-neuron ini sangat terlibat dalam empati dan menafsirkan niat orang lain.