"Namun, kekerasan ini tidak terbatas pada perbatasan Israel."
"Kekerasan ini mengancam stabilitas regional, keamanan global, dan stabilitas ekonomi," klaim duta besar Israel itu.
"Hari ini, kita yang melakukannya. Israel yang berada di persimpangan jalan."
"Namun, besok, bisa jadi negara mana pun yang terwakili di sini. Jangan salah paham," lanjut Danon.
Ia pun menyerukan sanksi keras terhadap Iran, terutama untuk mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.
Serangan Israel ke Iran
Dikutip dari AP News, Israel menggempur Iran dengan serangkaian serangan udara pada Sabtu dini hari.
Serangan itu disebut menargetkan lokasi militer sebagai balasan atas rentetan rudal balistik yang ditembakkan Republik Islam tersebut ke Israel pada awal bulan ini.
Baca juga: Iran Endus Keterlibatan Azerbaijan Bantu Serangan Israel, Sebut Penggunaan Pangkalan Udara Setalchai
Ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, meskipun Republik Islam itu bersikeras bahwa ledakan tersebut hanya menyebabkan “kerusakan terbatas.”
Hari Sabtu menandai pertama kalinya militer Israel secara terbuka menyerang Iran, yang belum pernah menghadapi rentetan tembakan dari musuh asing sejak perang tahun 1980-an dengan Irak.
Serangan Israel yang berlangsung selama berjam-jam itu berakhir tepat sebelum matahari terbit di Teheran.
Militer Israel mengatakan, serangan itu menargetkan "fasilitas produksi rudal yang digunakan untuk memproduksi rudal yang ditembakkan Iran ke negara Israel selama setahun terakhir."
Awalnya, fasilitas nuklir dan instalasi minyak semuanya dianggap sebagai target yang mungkin untuk respons Israel terhadap serangan Iran pada 1 Oktober.
Tetapi pada pertengahan Oktober pemerintahan Joe Biden mendapat jaminan dari Israel bahwa mereka tidak akan menyerang target tersebut, yang akan menjadi eskalasi yang lebih parah.
Militer Iran mengatakan, serangan itu menargetkan pangkalan militer di provinsi Ilam, Khuzestan dan Teheran, dan menyebabkan "kerusakan terbatas," tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga: Presiden Iran Mengaku Dibohongi Amerika Serikat: Ternyata Mereka yang Mendorong Israel