TRIBUNNEWS.COM - Israel mengancam akan membunuh Naim Qassem, Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru.
Ancaman ini muncul hanya beberapa jam setelah Naim Qassem resmi menggantikan posisi Hassan Nasrallah yang terbunuh dalam serangan Israel pada 27 September lalu.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengunggah foto Naim Qassem melalui akun @yoavgallant di media sosial X.
"Penunjukkan sementara, (masamu) tidak akan lama," tulisnya, Selasa (29/10/2024).
Ia juga mengindikasikan hitungan mundur telah dimulai hingga Israel menargetkan Naim Qassem.
Akun resmi Israel berbahasa Arab juga merilis ancaman yang sama.
"Hezbollah mengumumkan pengangkatan Naim Qassem sebagai pemimpin barunya," tulis akun resmi Israel berbahasa Arab di Facebook, Selasa.
Israel memperingatkan masa jabatan Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah mungkin tidak akan bertahan lama jika dia tidak mengubah kebijakannya.
"Mungkin akan menjadi periode terpendek yang memegang posisi ini dalam sejarah organisasi ini jika mengikuti jejak pendahulunya Hassan Nasrallah dan Hashem Safieddine," tambahnya.
"Tidak ada solusi di Lebanon kecuali membongkar organisasi ini sebagai kekuatan militer," lanjutnya.
Dalam postingan itu, Israel menerbitkan foto Naim Qassem yang sedang menyeka keringat ketika tampil pada tayangan video pidato pertamanya setelah pembunuhan Hassan Nasrallah.
Baca juga: Siapa Naim Qassem yang Terpilih Jadi Sekjen Baru Hizbullah? Benarkah Mau Berdamai dengan Israel?
Hizbullah Tunjuk Naim Qassem Jadi Pemimpin Baru
Hizbullah mengumumkan penunjukkan Naim Qassem sebagai pemimpin barunya pada hari ini, Selasa (29/10/2024).
"Sesuai dengan prinsip dan tujuan Hizbullah, dan sesuai dengan mekanisme pemilihan Sekretaris Jenderal yang disetujui, Syura Hizbullah setuju untuk memilih Yang Mulia Syeikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal," kata Hizbullah dalam pernyataannya hari ini.
“Dia terus berupaya mencapai prinsip-prinsip dan tujuan Hizbullah, dan menjaga api perlawanan tetap menyala dan panji-panjinya dikibarkan hingga kemenangan tercapai," lanjutnya, seperti diberitakan Al Jazeera.