Duta Besar Tiongkok untuk PBB mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang sangat buruk, Al Jazeera melaporkan.
Ia mengutuknya dan mengatakan Israel perlu mempertimbangkan kembali hal ini.
Duta Besar Rusia untuk PBB juga mengatakan bahwa keputusan parlemen Israel ini membuat keadaan menjadi lebih rumit, khususnya di Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang buruk.
Barbara Woodward, duta besar Inggris untuk PBB, benar-benar berkomentar tentang hal itu di ruang sidang Dewan Keamanan.
Sekjen PBB
Sekjen PBB Antonio Guterres kecam larangan Israel terhadap UNRWA.
Guterres mengatakan dia sangat prihatin dengan undang-undang Israel yang melarang UNRWA.
Pria itu menambahkan bahwa penerapan undang-undang ini akan "merugikan" penyelesaian konflik Israel-Palestina.
"Tidak ada alternatif selain UNRWA," kata Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan.
"Penerapan undang-undang ini dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi para pengungsi Palestina di Wilayah Palestina yang Diduduki, dan hal ini tidak dapat diterima," lanjutnya.
"Saya menyerukan Israel untuk bertindak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kewajiban lainnya berdasarkan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional dan yang berkaitan dengan hak istimewa dan kekebalan Perserikatan Bangsa-Bangsa,"
"Undang-undang nasional tidak dapat mengubah kewajiban tersebut."
Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengecam RUU Israel yang melarang badan tersebut , dengan mengatakan hal itu "menciptakan preseden berbahaya" dan "hanya akan memperdalam penderitaan warga Palestina".
Kepala WHO
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesu menyebut larangan Israel terhadap UNRWA 'tidak dapat ditoleransi'.
Tedros mengatakan UNRWA telah menjadi "jalur hidup yang tak tergantikan" bagi rakyat Palestina selama tujuh dekade terakhir.
"UNRWA didirikan oleh negara-negara anggota PBB,"